Breaking News

Nekat Mendaki Gunung Tengah Malam Sendirian, Hanizamal Tak Sadar Kepalanya Berlumur Darah, Tak Sakit

Nekat mendaki gunung tengah malam sendirian, Hanizamal tak sadar kepalanya berlumur darah tapi tak merasakan sakit sama sekali, inikah penyebanya?

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM/kolase Instagram/ajitrisaputra/mStar via Suar.ID
Ilustrasi pendaki gunung dan Hanizamal 

"Saya kan sempet jatuh dari atas itu sekitar 5 meteran," ucap Indra seperti dikutip Grid.ID dari YouTube TransTV Official (3/7/2019).

"Awalnya kan hanya 5 meter, tapi setelah jatuh-jatuh ke bawah itu sekitar 50an meter," sambung Indra.

Setelah berhasil menemukan jalur sungai, Indra pun masih mendapatkan jaringan telepon di ponselnya dan memutuskan untuk menelepon sang adik.

Di tengah pencarian jalan keluar, Indra kemudian mendengar suara seperti dentingan lonceng.

"Sebenarnya bukan suara lonceng, tapi ya kalau saya gambarkan kurang lebih gitu bang (seperti lonceng)," papar Indra pada Ruben Onsu.

"Suaranya kayak besi dipukul gitu, di kampung-kampung kan kayak biasa gitu untuk ngasih tahu jam," lanjutnya.

Mendengar suara dentingan tersebut, Indra pun mengikuti sumbernya dengan harapan dapat menemukan pemukiman penduduk.

"Terus kamu ikuti suara itu?" tanya Ruben Onsu.

"Ya saya pikir kan itu suara sering, saya pikir itu dari sebuah perusahaan, karena di bawah kan juga ada perusahaan, gitu," jawab Indra.

"Saya ikutin, tapi kadang suaranya besar kadang jauh, tapi denger," lanjut Indra.

"Suaranya kadang ilang terus ada lagi, hilang, ada lagi gitu," bebernya.

Setelah lama mengikuti sumber suara tersebut, keanehan turut ia rasakan dimana suara tersebut hilang dan datang lagi, hingga akhirnya suara dentingan lonceng itu benar-benar menghilang.

Indrapun akhirnya sadar bahwa dirinya tersesat setelah mengetahui di ponselnya tidak ada sinyal atau jaringan komunikasi.

Indra kemudian memutuskan untuk istirahat di pinggiran sungai dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan keesokan harinya.

Saat itulah Indra mengalami kejadian aneh, ketika tengah berusaha memejamkan mata, Indra mendengar seseorang tertawa.

"Saya tidur, posisi saya tidur di batu, tidur kayak gini (posisi menunduk), pas tidur ada denger suara," jelas Indra.

"Suara ketawa, itu jelas sekali, bukan binatang, saya yakin itu suara," lanjutnya.

"Suara ketawanya kayak gini, 'hahaha,' suaranya cowok. Dan itu bukan di atas atau di bawah, itu emang di dekat saya," ungkap Indra.

Krena merasa ada yang aneh, Indra memutuskan untuk menghindari tempat itu dan memilih fokus mencari jalan keluar.

Beruntung, di hari keenam, Indra bertemu dengan seseorang yang membantunya untuk keluar dari gunung Muro.

Kala itu lokasi Indra berada di sebuah gubuk kosong yang berada di tengah hutan dengan kondisi sudah pasrah dan hanya bisa menunggu bantuan datang.

"Ketemunya waktu itu hari ke enam, saya benar-benar menunggu, karena di situ ada bekas sampah, jadi saya pikir masih jalur orang lewat," ujar Indra.

Di hari ke enam itu, Indra bertemu dengan seorang pemburu dan memintanya untuk diantar pulang.

"Saya langsung bilang, 'om bisa bantu saya untuk keluar cari jalan,' dia langsung reflek, 'iya, kamu yang naik Jumat kemarin kan," kisah Indra menceritakan pertemuannya dengan sang pemburu.

Pemburu tersebut rupanya sudah mengetahui kabar hilangnya Indra sebelum berangkat untuk berburu. 

Sumber: Suar.id
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved