Berita Malang

Berita Malang Hari Ini Populer, Benda Purbakala di Gunung Arjuna & Sosok MUA Rias Selingkuhan Mantan

Berita Malang hari ini populer, benda purbakala di Gunung Arjuna dan sosok MUA yang rias selingkuhan mantan pacar.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase instagram @aghniamelinda
Aghnia Melinda dan Gunung Arjuna 

Tak hanya itu, selain sukses menjadi MUA hits, nampaknya Aghnia Melinda saat ini telah menjadi selebgram. 

Dari berbagai postingan miliknya, Aghnia sering kali mengunggah foto-foto endorse produk mulai dari kecantikan hingga makanan. 

Tak jarang Aghnia membagikan potret dirinya yang mengunjungi beragam kedai makanan sembari memberikan review terkait makanan yang ia nikmati.

- MUA Hits

Seperti yang diketahui, nama Aghnia Melinda menjadi viral lantaran dirinya diminta untuk merias pengantin sang mantan pacar yang juga selingkuhannya. 

Nampaknya, setelah kejadian tersebut, bisnis Aghnia dalam dunia makeup artist semakin berkembang. 

Aghnia bahkan memiliki akun Instagram sendiri untuk bisnis MUAnya ini yakni @aghniamua. 

Akun khusus bisnis MUA miliknya ini telah diikuti lebih dari 700 orang pengguna. 

- Memulai Beragam Bisnis

Selain menjadi MUA, Aghnia Melinda juga merambah dunia bisnis produk skin care dan makeup. 

Tak hanya itu, melalui Isntagram miliknya, Aghnia juga memiliki bisnis dalam bidang kuliner yakni kripik handmade. 

Dan juga, Aghnia juga memiliki akun online shop yang menjual beragam aksesoris seperti tas dan topi yang dibuat secara handmade. 

- Penulis Novel

Sepertinya, kesuksesan Aghnia Melinda semakin melambung setelah namanya viral.

Tak hanya menjadi selebgram, MUA hits hingga mencoba dunia bisnis, Aghnia kini juga mencoba dunia tulis menulis. 

Berkolaborasi dengan salah satu koleganya, Aghnia Melinda merilis sebuah novel berjudul Mauve Heart yang diterbitkan dalam sebuah website bernama storial.co. 

- Seorang YouTuber

Saat ini, belum lengkap rasanya jika seorang selebgram belum memiliki akun YouTube. 

Aghnia Melinda pun juga memiliki akun YouTube miliknya. 

Akun YouTube miliknya saat ini masih memiliki553 subsribers. 

Melalui YouTube, Aghnia berbagi tentang review produk makeup, review hotel, review makanan hingga tutorial menggunakan hijab. 

Sebelumnya dikabarkan jika curhatan sakit hati cewek asal Malang bernama Aghnia Melinda viral di media sosial instagram dan twitter. 

Bagaimana tidak, Aghnia Melinda diminta merias pengantin mantan pacar yang sudah menjalin hubungan 5 tahun dengannya. 

Parahnya lagi, pengantin yang dirias Aghnia Melinda adalah wanita yang selingkuh dengan mantan pacarnya. 

Curhatan Aghnia Melinda ini awalnya viral di instagram setelah diunggah akun Instagram @makassar_iinfo pada Minggu, 7 Juli 2019.

Curhatan wanita Aghnia Melinda awalnya berasal dari Twitter pribadinya. 

Aghnia Melinda diketahui seorang makeup artis yang awalnya coba-coba namun kini menjadi besar.

Suatu hari Aghnia Melinda diminta merias keluarga mantan pacar di pesta pernikahannya.

Sebab sebelumnya Aghnia Melinda pernah merias kakak mantan kekasih dan beberapa saudaranya.

Mereka merasa puas dengan hasil riasan Aghnia Melinda.

Pada saat itu ia tak pernah mengira ibu mantan pacarnya juga memintanya merias keluarga besar besannya di 

"Mamanya hubungin minta aku untuk jadi MUA-nya."

"Mamanya bilang untuk makeup keluarga besarnya dan minta aku bawa tim dan asisten,"

"Ini gimana kalau aku jadikan thread? gimana kalo aku bikin buku judulnya: 'Hubunganku 5 tahun kandas diselingkuhi berakhir ngerias keluarganya di hari pernikahannya,'" cuit wanita kelahiran Malang ini.

Aghnia awalnya menuliskan curhatannya ini agar mereka yang memiliki cerita yang sama dengannya tidak bersedih lagi dan dapat bangkit kembali.

Postingan ini pun mendapat banyak sekali respon dari netizen.

'Kalo gue yang ngerias gue jadiin kek kuyang itu manten,' komen akun @a.hesss.

'Kenapa setiap tukang selingkuh pasti bahagia:') kita yang sabar jdi sakit hati melulu,' tulis akun @swhyccii_.

'Kalau aku sih jd mbak ini ogah ya mau gimanapun jg. ya tp aku salut sm mbak ini tegar bgt hatinya, gak semua perempuan bakalan bisa ngelakuin hal yg bakalan bikin sakit diri sendiri hehe,' ujar akun @natalianyyy.

'Kalau aku diposisi dia ku bikin makeupnya kek badut,' kata akun @nurulaficha.

'Kalau saya jadi ini cewek, ku kasih lem korea bulu matanyaa,' lanjut akun @aldadamayana.

2. Bau Sampah Bikin Warga Ingin Pindah Rumah 

Bau menyengat dari TPA Tlekung membuat aktivitas warga Dusun Gangsiran Ledok, Desa Tlekung, Kota Batu.

Sekretaris Desa Tlekung yang juga warga Dusun Gangsiran Ledok, Nuryanto menceritakan warga sudah jarang berkumpul di luar rumah karena aroma sampah sangat menyengat.

Tidak hanya itu, dikatakan Nuryanto, sejumlah warga yang mengeluh berencana untuk menjual rumah dan pergi dari tempat tinggalnya saat ini.

Pasalnya, mereka tidak tahan terhadap semerbak bau sampah yang keluar dari TPA Tlekung.

“Harapan kami ya dikelola dengan baik. Ya itu tadi dampaknya seperti bau meresahkan masyarakat sekitar. Banyak yang ingin pindah rumah seperti depan rumah saya. Akibat bau yang keluar malam hari, dulu kami sering nongkrong di depan, sekarang ya dikurangi. Bau sampah telah mengurangi aktivitas warga,” kata Nuryanto saat ditemui di Kantor Desa Tlekung, Selasa (25/2/2020).

TPA Tlekung di Desa Tlekung Kota Batu, Selasa (25/2/2020). Aroma sampah dari TPA Tlekung banyak dikeluhkan warga sekitar sehingga ada yang ingin pindah rumah.
TPA Tlekung di Desa Tlekung Kota Batu, Selasa (25/2/2020). Aroma sampah dari TPA Tlekung banyak dikeluhkan warga sekitar sehingga ada yang ingin pindah rumah. (SURYAMALANG.COM/Benni Indo)

Diakui Nuryanto, bau menyengat semakin kuat saat musim penghujaan.

Sampah-sampah yang membusuk mengeluarkan aroma tidak sedap sekitar pukul 3 pagi dan selepas maghrib.

Nuryanto menduga, pengelolaan sampah di TPA Tlekung kurang efektif karena pegawainya sedikit.

Walaupun tidak ada keluhan lansung dari masyarakat, Nuryanto mengaku sering membicarakan bau sampah TPA Tlekung dengan Kepala Dusun Gangsiran Ledok dan Ketua RW setempat.

Kekhawatiran lain muncul karena warga sekitar menggunakan air yang berasal dari sumur galian maupun Hippam.  

“Dampak yang kami takutkan, khususnya di masyarakat karena mayoritas menggunakan air sumur. Kalau sampai tercemar, kesehatan warga juga terancam. Jarak TPA dari dusun terdekat sekitar 500 meter saja,” urainya.

Mujiati, warga Dusun Gangsiran Ledok juga mengeluhkan hal yang sama. Katanya, bau menyengat sampah sering muncul ketika sore hari.

Akibatnya, dia jarang keluar rumah. Aktivitas saat sore hari hanya dilakukan di dalam rumah.

Bau menyengat itu terasa setahun belakangan ini. Awalnya Mujiati begitu terganggu dengan aroma yang tidak sedap dihirup, namun karena terbiasa ia pun sudah merasa wajar.

“Baunya itu datang dan pergi. Tapi sekarang sudah biasa,” jelasnya.

Pemerintah Kota Batu tengah mengupayakan konsentrasi pembuangan sampah tidak tertuju ke TPA Tlekung.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu akan mendorong agar pengelolaan sampah bisa dilakukan di desa atau kelurahan.

Kepala DLH Kota Batu Arief As Sidieq mengatakan, desentralisasi sampah dari TPA Tlekung selama ini jumlahnya berton-ton setiap hari.

“Kami berupaya mengubah strategi pengolahan sampah dari sentralisasi ke desentralisasi. Jadi, sampah-sampah tidak dibuang ke TPA Tlekung semua,” kata Arief.

Dengan sistem desentralisasi ini, pengolahan sampah akan tuntas di desa dan kelurahan.

Untuk mendukung pengolahan sampah di desa dan kelurahan itu, DLH Kota Batu akan menyiapkan 24 mesin pengolah sampah.Harga per unitnya sekitar Rp 300 juta. 

Secara teknis, DLH Kota Batu akan membuat TPS 3R di tiap kelurahan dan desa. Dengan adanya alat tersebut, maka sampah-sampah tidak sampai ke TPA Tlekung.

“Jadi tugas desa adalah menggeser sampah dari RT dan RW ke TPS 3R itu untuk dipilah dan diolah,’’ ujar Arief.

Satu unit mesin bisa mengolah sampah menjadi abu dengan kapasitas 70 hingga 100 kg.

Asap yang dihasilkan mesin dikatakan Arief tidak berbahaya karena sudah melalui proses terlebih dulu di dalam mesin.

Menurut Arief, dengan adanya mesin pengolah sampah ini, maka akan menghemat biaya operasional pengolahan sampah di Kota Batu yang tiap tahun bisa mencapai Rp 12 miliar.

Dengan diserahkannya pengolahan sampah ke desa atau kelurahan nanti, maka akan ada dana sharing anggaran dengan desa yang menggunakan dana desa

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved