Berita Malang Hari Ini
Stasiun Kota Malang Jadi Sepi, Lebih Seribu Calon Penumpang KA Batal Berangkat karena Virus Corona
Tercatat ada 1.170 penumpang urung berangkat menggunakan moda transportasi kereta api dari kota Malang.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kondisi dan status kota Malang sebagai daerah zona merah penyebaran virus corona membuat stasiun kota Malang jadi sepi dibanding hari biasa.
Masyarakat pengguna kereta api di Stasiun Malang banyak yang membatalkan perjalanannya pasca wabah Covid-19 atau virus corona semakin meluas.
Hingga kini, ada 1.170 penumpang urung berangkat menggunakan moda transportasi kereta api.
• Pemkot Malang Anggarkan Rp 2,3 Miliar Untuk Penanganan Wabah Virus Corona, Termasuk untuk Bilik Sico
• Pemkot Malang Luncurkan Aplikasi Deteksi Corona, Dibantu Akademisi & Komunitas Pengembang Aplikasi
• Malang Masuk Zona Merah Corona, Ini Update Kondisi Terkini Pemain Arema FC
“Mayoritas yang dibatalkan adalah perjalanan jarak jauh. Seperti Bandung dan Yogyakarta,” ujar Plt Kepala Stasiun Malang, Nur Ghozuli, ketika dikonfirmasi, Sabtu (21/3/2020).
Dia menambahkan sejak lima hari terakhir, terjadi penurunan penumpang sebesar 30 persen.
Apabila selama ini ada 5.500 orang yang naik kereta api per harinya, kini hanya 4000 penumpang.
“Iya ada penurunan sekitar 30 persenan,” ucap dia.
Meski demikian, Stasiun Malang tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona di kereta api.
Pencegahan itu seperti menyemprotkan disinfektan dan penyediaan hand sanitizer serta pengukuran suhu tubuh penumpang.
“Apabila ada yang melebihi 37 derajat (suhu tubuh) dan punya riwayat perjalanan ke luar negeri atau daerah sudah ada kasus, kami minta pulang. Kalau tidak, maka tetap kami perbolehkan,” kata dia.
Ghozuli mengatakan belum mendapat edaran tentang pembatasan penumpang terkait wabah virus corona.
“Sampai saat ini belum ada terkait itu,” tutup dia.