Virus Corona di Malang
Pemkot Malang Berencana Tambah Alat Rapid Test, Alat Bantuan Pemprov Jatim Justru Belum Digunakan
Pemkot Malang dapat bantuan 420 alat Rapid Test dari Pemprov Jatim dan belum digunakan hingga kini, tapi justru sibuk cari tambahan alat
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang belum menggunakan alat rapid test dari Pemprov Jatim tapi justru berencana menambah alat Rapid Test dalam menangani wabah virus corona atau Covid-19.
Wacana menambah alat rapid test dimunculkan, sementara penggunaan alat rapid test yang ada untuk para tenaga medis belum disegarakan
Penambahan alat ini disebut agar Pemkot Malang lebih mudah dalam melakukan pendeteksian Covid-19 bagi Orang Dalam Resiko (ODR).
• 5 Kereta Api Jarak Jauh dari Stasiun Kota Malang Dihentikan Operasionalnya Mulai 1 April 2020
• Surat Edaran untuk Terapkan Physical Distancing di Tempat Ibadah Segera Dibuat Pemkot Malang
• Detik-detik Via Vallen Jatuh ke Lantai Karena Pusing, Dokter Sarankan Tes Virus Corona, Ini Hasilnya
Sebelumnya, Pemkot Malang telah mendapatkan bantuan 420 alat Rapid Test dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Akan tetapi, alat Rapid Test tersebut hanya dikhususkan bagi para petugas kesehatan yang ada di Kota Malang.
"Saya sudah interuksikan ke teman tim Satgas Covid-19 dari Dinas Kesehatan untuk pembelian Rapid Test. Dan kemarin sudah ditunjuk mana foundernya melalui Gubernur Jatim," ucap Sutiaji, Senin (30/3/2020).
Sutiaji menjelaskan, bahwa Rapid Test ini bukan untuk menentukan orang positif Covid-19 atau negatif Covid-19.
Tes tersebut digunakan guna melihat sistem kekebalan tubuh ODR apakah dia memiliki reaksi atau tidak.
Apabila ada reaksi, kata Sutiaji orang tersebut memiliki bakteri di dalam tubuhnya.
"Ketika ada bakteri maka positif. Tapi positif ada bakteri. Bukan positif Covid-19 tapi ada positif bakteri yang akan dilakukan ke tahap selanjutnya," ucapnya.
Untuk itu, Rapid Test ini akan diberikan kepada tenaga kesehatan yang berada di tiap Puskesmas.
Agar nantinya mereka bisa melakukan penanganan terutama kepada para ODR.
"Meskipun hasilnya negatif, tetap dalam proses pemantaun," tambahnya.
Sementara itu, Humas Tim Satgas Covid-19 Kota Malang, dr Husnul Muarif menyampaikan, bahwa Rapid Test ini merupakan tahapan screening awal untuk mengetahui adanya antibodi di dalam tubuh.
Ketika proses tes dilakukan dan hasilnya reaktif, maka kata Husnul bisa dipastikan ada respon imun berupa antibodi di dalam tubuh.