Virus Corona di Jatim

Ketika Gubernur Jatim Mendengar Curhatan Langsung Dokter yang Tangani 10 Pasien Positif Corona

Berkomunikasi dengan para tenaga medis yang masih mengenakan APD lengkap, Khofifah memantau dan mempersilahkan para tenaga medis curhat

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Fatimatus Zahroh
Gubernur Jatim, Khofifah tampak sedang berdialog dengan para dokter di RSUD dr Soetomo melalui videoconference, Senin (6/4/2020) 

“Terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh ibu gubernur. Jadi kalau boleh cerita kita memang sudah kontak dengan pasien yang terkonfirmasi. Tetap kita pantau teman-teman, apakah ada keluhan atau tidak,” kata dr Wahyu dengan masih menggunakan APD lengkap.

“Jika memang ada keluhan dari para tenaga medik yang kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi maka akan ada pemeriksaan. Minimal untuk screening. Jadi sebaiknya ada pemeriksaan,” imbuh dr Wahyu.

Terkait jam kerja yang disinggung oleh Gubernur Khofifah, dr Wahyu mengaku bahwa saat ini mereka bekerja dengan ketat akan tetapi mereka masih mendapatkan jatah shif istirahat yang cukup. Sebab di rumah sakit tipe A tersebut memang memiliki tenaga medis yang cukup.

“Untuk jam kerjanya satu minggu kalau bisa ada penggantinya, karena memang cukup,” jelas Dokter Wahyu.

Mengenai waktu istirahat, ia juga mengatakan bahwa saat ini masih bisa terkendali. Saat ini ia mengaku dibantu dengan dua orang PPDS Paru, PPDS Anastesi, lima perawat yang bertugas.

Di akhir video conference, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para tenaga kesehatan baik tenaga medik, paramedik maupun frontliner atas penanganan yang diberikan pada pasien Covid-19.

Per Minggu (5/4), total kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Jatim mencapai 187 orang, sedangkan untuk PDP sebanyak 926 orang dan ODP ada sebanyak 10.636 orang. Dan dari total kasus terkonfirmasi positif, sebanyak 38 pasien dinyatakan sembuh, dan 14 yang meninggal dunia.

Sebagai apresiasi untuk tenaga kesehatan, diketahui Pemprov Jatim telah memberikan reward insentif bagi mereka yang menangani pasien covid-19. Mekanisme pemberian reward ini diberikan dengan pembagian per tim yang merawat pasien.

Reward ini dibagi berdasarkan mereka yang memberikan layanan untuk pasien rawat inap dan juga pasien yang rawat jalan.

Bagi yang memberikan layanan pada pasien yang rawat inap, satu tim akan mendapatkan reward dengan nilai Rp 15 juta per pasien, per bulan. Sedangkan bagi tenaga kesehatan yang melakukan layanan rawat jalan seperti screening, per tim per bulan akan mendapatkan reward Rp 7 juta.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved