Virus Corona di Malang
Kerap Serukan Physical Distancing, Pemkab Malang Justru Masih Gelar Kegiatan Libatkan Banyak Orang
Acara seremonial itu di antaranya seperti penyerahan bantuan, sosialisasi hingga rapat koordinasi yang membuat orang berkerumun
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Dyan Rekohadi
Sebelumnya memang Pemkab Malang berjanji memberikan bantuan sembako kepada 500 ribu lebih kepala keluarga di wilayahnya.
Saat itu Sanusi mengatakan sembako akan dibagi secara by name by addres. Atau disalurkan menurut lokasi penerima.
Setelah datangi pembagian sembako secara simbolis, Sanusi beserta rombongan bertolak menuju Stadion Kanjuruhan.
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Malang menyiapkan dapur umum untuk menyediakan makanan bagi warga terdampak Covid-19 di Kepanjen.
Pemandangan berkerumun tampak jelas, saat Sanusi meninjau dapur umum di Stadion Kanjuruhan.
Para tukang becak, driver ojek online hingga ibu-ibu memadati kandang Arema FC siang itu.
Pembagian dilakukan secara manual. Sambil membawa beberapa nasi kotak, Sanusi membagikan langsung nasi kotak yang ia bawa kepada warganya.
Sesekali ia berfoto dengan masyarakat yang telah mendapat nasi kotak.
Selain Sanusi, Kapolres Malang Hendri Umar, Dandim 0818 Kabupaten Malang - Kota Batu Letkol Inf Ferry Muzawwad dan Kepala Kejaksaan Negeri Kepanjen Edi Handojo juga turut bagikan nasi kotak kepada warga.
Semua orang berdekatan siang itu, menanti sekotak nasi dengan lauk telur goreng, lengkap dengan mi goreng dan sayur.
Beberapa dari mereka memang sudah mengenakan masker kain.
Sepanjang mata memandang, physical distancing yang sudah berkali-kali disosialisasikan, tampak semu penerapannya.
"Ya seperti ini kondisinya setelah ini ya nggak ada lagi," ujar Sanusi yang kini rajin mengenakan masker medis di setiap kegiatan yang dilakoninya.
Ditanya terkait kenapa tidak lebih memanfaatkan layanan daring via video conference, saat menggelar rapat koordinasi, Sanusi menuturkan sarana penunjang dilakukan video conference terbatas jumlahnya.
"Video conference dan lain sebagainya saranannya tidak cukup. Sampainya hanya di kecamatan," beber Sanusi.
Untuk diketahui, kabupaten merupakan salah satu kawasan zona merah wabah virus corona.
Sejak bulan Maret lalu, virus corona sudah terdeteksi merebak di wilayah yang memiliki 33 kecamatan itu.
Jumlah kasus positif corona atau covid-19 yang terkonfirmasi hingga saat ini sudah sebanyak 11 orang dan 1 orang meninggal dunia. Jumlah kasus positif terbanyak dibandingkan wilayah Malang Raya lain.