Virus Corona di Malang

Kerap Serukan Physical Distancing, Pemkab Malang Justru Masih Gelar Kegiatan Libatkan Banyak Orang

Acara seremonial itu di antaranya seperti penyerahan bantuan, sosialisasi hingga rapat koordinasi yang membuat orang berkerumun

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Mohammad Erwin
Bupati Malang, Muhammad Sanusi ikut memberikan nasi kotak dalam kegiatan di Stadion Kanjuruhan oleh Forkopimda Kabupaten Malang, Rabu (15/4/2020). Kegiatan ini justru membuat banyak orang berkerumun dan bertolak belakang dengan imbauan untuk melakukan physical distancing 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemerintah Kabupaten Malang masih melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang alias berkerumun, kondisi ini kontras dengan imbauan untuk melakukan physical distancing yang sering dikumandangkan saat ini.

Berbagai kegiatan seremonial masih dilakukan. Terlebih kegiatan itu mengundang banyak orang.

Kegiatan yang akhirnya membuat orang berkerumun itu biasanya ditempatkan di lokasi Pendopo Peringgitan Jl Agus Salim Kota Malang, Pendopo Panji, Kepanjen, dan berbagai tempat publik lainnya.

Kriminalitas di Kota Malang Meningkat Saat Pandemi Virus Corona, Ini Imbauan Wali Kota Malang

Modus Mucikari Tawarkan 600 Perempuan, Manfaatkan Facebook dan WhatsApp Hingga Kelompokkan Pelanggan

Terus Awasi 705 Napi Asimilasi, Kepala Bapas Malang Sebut Libatkan Instansi Terkait

Acara seremonial itu di antaranya seperti penyerahan bantuan, sosialisasi hingga rapat koordinasi.

Semua kegiatan yang membuat orang berkerumun itu bertajuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Malang.

Padahal, pemerintahan yang dipimpin oleh Bupati Malang, Muhammad Sanusi kerap kali menyerukan penerapan physical distancing kepada masyarakat.

Physical distancing berarti menjaga jarak aman antar individu saat beraktivitas. Jaga jarak aman ideal untuk mencegah penularan Covid-19 adalah sekitar dua meter.

Tak hanya itu, Sanusi juga menghimbau warganya agar lebih baik berada di rumah saat pendemi melanda.

Hari ini, Rabu (15/3/2020) Pemerintah Kabupaten Malang mempunyai lima agenda yang mendatangkan banyak orang.

Kegiatan itu di antaranya pembagian sembako di Gondanglegi, sidak pasar, meninjau dapur umum disertai pembagian nasi kotak kepada masyarakat di Stadion Kanjuruhan, serta peletakan batu pertama proyek investasi hotel di Kepanjen dan pengecekaan posko check point di Sumberpucung.

Suasana pembagian nasi kotak di Stadion Kanjuruhan oleh Forkopimda Kabupaten Malang, Rabu (15/4/2020).
Suasana kegiatan pembagian nasi kotak di Stadion Kanjuruhan oleh Forkopimda Kabupaten Malang, Rabu (15/4/2020). Kegiatan ini membuat banyak orang berkerumun dan tentunya bertentangan dengan imbauan physical distancing. Apalagi masih banyak orang yang tak memakai masker dalam kerumunan, yang artinya rawan menjadi klaster penularan virus corona. (SURYAMALANG.COM/Mohammad Erwin)

Sanusi menjelaskan, segala kegiatan seperti peninjauan check point harus datang ke lokasi.

Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan, setiap kegiatan yang dihadirinya telah menerapkan jaga jarak aman alias phisycal distancing.

"Kalau mau kegiatan yang check point dan seperti ini ya gak bisa. Ya seperti ini kondisinya. Kalau kegiatan berkerumun saat bekerja kita anjurkan tak boleh berkurumun. Tetap menjaga physical distancing kita lakukan," ujar Sanusi saat hadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Hotel Grand Kanjuruhan, Kepanjen.

Sebelum hadiri peletakan batu pertama pembangunan Hotel Grand Kanjuruhan di Kepanjen Sanusi terlebih dahulu menghadiri pembagian sembako secara simbolisi di Desa Sepanjang Gondanglegi.

Warga penerima sembako pun berdatangan ke kantor Desa Sepanjang. Suasana berkerumun tampak di lokasi pagi itu.

Sebelumnya memang Pemkab Malang berjanji memberikan bantuan sembako kepada 500 ribu lebih kepala keluarga di wilayahnya.

Saat itu Sanusi mengatakan sembako akan dibagi secara by name by addres. Atau disalurkan menurut lokasi penerima.

Setelah datangi pembagian sembako secara simbolis, Sanusi beserta rombongan bertolak menuju Stadion Kanjuruhan.

Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Malang menyiapkan dapur umum untuk menyediakan makanan bagi warga terdampak Covid-19 di Kepanjen.

Pemandangan berkerumun tampak jelas, saat Sanusi meninjau dapur umum di Stadion Kanjuruhan.

Para tukang becak, driver ojek online hingga ibu-ibu memadati kandang Arema FC siang itu.

Pembagian dilakukan secara manual. Sambil membawa beberapa nasi kotak, Sanusi membagikan langsung nasi kotak yang ia bawa kepada warganya.

Sesekali ia berfoto dengan masyarakat yang telah mendapat nasi kotak.

Selain Sanusi, Kapolres Malang Hendri Umar, Dandim 0818 Kabupaten Malang - Kota Batu Letkol Inf Ferry Muzawwad dan Kepala Kejaksaan Negeri Kepanjen Edi Handojo juga turut bagikan nasi kotak kepada warga.

Semua orang berdekatan siang itu, menanti sekotak nasi dengan lauk telur goreng, lengkap dengan mi goreng dan sayur.

Beberapa dari mereka memang sudah mengenakan masker kain.

Sepanjang mata memandang, physical distancing yang sudah berkali-kali disosialisasikan, tampak semu penerapannya.

"Ya seperti ini kondisinya setelah ini ya nggak ada lagi," ujar Sanusi yang kini rajin mengenakan masker medis di setiap kegiatan yang dilakoninya.

Ditanya terkait kenapa tidak lebih memanfaatkan layanan daring via video conference, saat menggelar rapat koordinasi, Sanusi menuturkan sarana penunjang dilakukan video conference terbatas jumlahnya.

"Video conference dan lain sebagainya saranannya tidak cukup. Sampainya hanya di kecamatan," beber Sanusi. 

Untuk diketahui, kabupaten merupakan salah satu kawasan zona merah wabah virus corona.

Sejak bulan Maret lalu, virus corona sudah terdeteksi merebak di wilayah yang memiliki 33 kecamatan itu.

Jumlah kasus positif corona atau covid-19 yang terkonfirmasi hingga saat ini sudah sebanyak 11 orang dan 1 orang meninggal dunia. Jumlah kasus positif terbanyak dibandingkan wilayah Malang Raya lain.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved