Virus Corona di Malang
UPDATE Virus Corona di Malang Jatim Hari Ini 18 April 2020: Ada Tambahan Pasien Positif Covid-19
Simak update perkembangan virus corona di Malang, Jawa Timur hingga hari ini Kamis 16 April 2020.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Simak update perkembangan virus corona di Malang, Jawa Timur hingga hari ini Kamis 16 April 2020.
Sampai hari ini masih ada penambahan pasien positif virus corona atau Covid-19 di wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Melansir dari data Jatim Tanggap Covid-19, ada total 16 pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19 dari Kabupaten Malang dan 8 dari Kota Malang.
Sedangkan di Kota Batu, ada 2 pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19.
Kabupaten Malang jumlah pasien positif corona bertambah 1 menjadi 16 orang,
Untuk Kota Malang jumlah orang yang positif corona masih tetap 8 orang.
Sedangkan Kota Batu jumlah pasien positif corona adalah 2 orang.
Lalu, Kota Batu ada 2 orang dengan keterangan 1 dirawat dan 1 meninggal
Berikut Sebaran data pasien positif corona Berdasarkan Kecamatan di Kota Malang Kabupaten Malang, dan Kota Batu:
1. Kabupaten Malang
Sebaran pasien positif corona
- 1 Pasien di Kecamatan Ampelgading
- 3 Pasien di Kecamatan Bululawang
- 4 Pasien di Kecamatan Dau
- 1 Pasien di Kecamatan Karangploso
- 2 Pasien di Kecamatan Lawang
- 1 Pasien di Kecamatan Pagelaran
- 2 Pasien di Kecamatan Pakis
- 1 Pasien di Kecamatan Ngajum
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 101 Orang
- 3 Pasien di Kecamatan Ampelgading
- 3 Pasien di Kecamatan Bululawang
- 2 Pasien di Kecamatan Dampit
- 15 Pasien di Kecamatan Dau
- 1 Pasien di Kecamatan Gedangan
- 5 Pasien di Kecamatan Karangploso
- 2 Pasien di Kecamatan Kepanjen
- 11 Pasien di Kecamatan Lawang
- 1 Pasien di Kecamatan Ngajum
- 5 Pasien di Kecamatan Ngantang
- 9 Pasien di Kecamatan Pakis
- 4 Pasien di Kecamatan Pakisaji
- 2 Pasien di Kecamatan Poncokusumo
- 6 Pasien di Kecamatan Pujon
- 17 Pasien di Kecamatan Singosari
- 2 Pasien di Kecamatan Sumberpucung
- 7 Pasien di Kecamatan Tajinan
- 2 Pasien di Kecamatan Tumpang
- 2 Pasien di Kecamatan Wagir
- 1 Pasien di Kecamatan Wajak
Orang Dalam Pengawasan (ODP) 256 Pasien
- 1 Pasien di Kecamatan Bantur
- 7 Pasien di Kecamatan Bululawang
- 4 Pasien di Kecamatan Dampit
- 11 Pasien di Kecamatan Dau
- 2 Pasien di Kecamatan Donomulyo
- 2 Pasien di Kecamatan Gedangan
- 4 Pasien di Kecamatan Gondanglegi
- 6 Pasien di Kecamatan Jabung
- 4 Pasien di Kecamatan Kalipare
- 8 Pasien di Kecamatan Karangploso
- 27 Pasien di Kecamatan Kepanjen
- 5 Pasien di Kecamatan Kromengan
- 38 Pasien di Kecamatan Lawang
- 1 Pasien di Kecamatan Ngajum
- 8 Pasien di Kecamatan Ngantang
- 4 Pasien di Kecamatan Pagak
- 1 Pasien di Kecamatan Pagelaran
- 9 Pasien di Kecamatan Pakis
- 18 Pasien di Kecamatan Pakisaji
- 3 Pasien di Kecamatan Poncokusumo
- 3 Pasien di Kecamatan Pujon
- 1 Pasien di Kecamatan SBR MJG Wetan
- 35 Pasien di Kecamatan Singosari
- 6 Pasien di Kecamatan Sumberpucung
- 16 Pasien di Kecamatan Tajinan
- 8 Pasien di Kecamatan Tumpang
- 13 Pasien di Kecamatan Turen
- 8 Pasien di Kecamatan Wagir
- 1 Pasien di Kecamatan Wajak
- 2 Pasien di Kecamatan Wonosari
2. Kota Batu
Pasien Positif corona
- 1 Pasien di Kecamatan Batu
- 1 Pasien di Kecamatan Bumiaji
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 9 orang
3 Pasien di Kecamatan Batu
1 Pasien di Kecamatan Bumiaji
5 Pasien di Kecamatan Junrejo
Orang Dalam Pengawasan (ODP) 31 Orang
23 Pasien di Kecamatan Batu
4 Pasien di Kecamatan Bumiaji
4 Pasien di Kecamatan Junrejo
3. Kota Malang
Pasien Positif 8 orang
- 3 Pasien di Kecamatan Kedungkandang
- 3 Pasien di Kecamatan Blimbing
- 1 Pasien di Kecamatan Klojen
- 1 Pasien di Kecamatan Lowokwaru
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 108 orang
- 26 Pasien di Kecamatan Kedungkandang
- 21 Pasien di Kecamatan Sukun
- 23 Pasien di Kecamatan Blimbing
- 15 Pasien di Kecamatan Klojen
- 23 Pasien di Kecamatan Lowokwaru
Orang Dalam Pengawasan 570 orang
- 138 Pasien di Kecamatan Kedungkandang
- 111 Pasien di Kecamatan Sukun
- 138 Pasien di Kecamatan Blimbing
- 89 Pasien di Kecamatan Klojen
- 94 Pasien di Kecamatan Lowokwaru
Sementara untuk data di provinsi jawa timur dengan jumlah pasien positif corona adalah 522 orang, Sembuh 96, dirawat 378, Meninggal 48.
Sedangkan sebanyak 1826 (Pasien Dalam Pengawasan) Dala
*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu
Situasi di Malang Dampak Virus Corona
1. Gubernur Jatim Minta Tiap Desa Punya Ruang Observasi, Malang Baru 13,6 Persen Desa yang Sediakan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali mendorong setiap desa dan kelurahan memiliki ruang observasi mandiri dengan memanfaatkan gedung atau bangunan yang ada di masing-masing wilayah.
Ruang observasi di setiap desa atau kelurahan ini penting guna menjadi tempat karantina mandiri pemudik maupun warga masyarakat yang terdiagnosa positif covid-19 tanpa gejala klinis maupun ODP yang membutuhkan observasi atau isolasi mandiri.
Per malam ini, Jumat (17/4/2020), total ada sebanyak 6.343 desa/kelurahan di Jatim yang sudah menyediakan ruang observasi atau sebanyak 74,5 persen dari seluruh jumlah desa/kelurahan se Jawa Timur.
Kabupaten Malang menjadi salah satu daerah yang desanya masih memiliki partisipasi kecil dalam penyediaan fasilitas observasi.
Padahal Bupati Malang meminta setiap desa di wilayahnya menerapkan Village Physical Distancing
“Kita masih butuhkan keikutsertaan 25,5 persen desa dan kelurahan yang belum, yang kita harapkan setiap desa kelurahan bisa punya observasi. Ruang ini tidak hanya untuk menyediakan pemudik dari wilayah episentrum saja tapi juga ada Pekerja Migran dan juga ODP di wilayah tersebut bisa diobservasi di tempat ini,” kata Khofifah dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Jumat (17/4/2020).
Selain itu ia juga mengapresiasi kabupaten kota yang sudah seratus persen desa kelurahannya menyediakan ruang observasi. Seperti Kabupaten Banyuwangi, dari sebanyak 189 desa dan 28 kelurahan seluruhnya sudah memiliki ruang observasi.
Begitu juga dengan Kabupaten Sumenep, yang memiliki 330 desa dan 4 kelurahan seluruhnya sudah disediakan ruang obsevasi.
Hal serupa juga dilakukan oleh Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Mojokerto.
“Untuk daerah yang penyediaan layanan ruang observasinya masih kurang dari 20 persen semoga bisa segera desa kelurahannya yang punya halaman luas dimanfaatkan untuk ruang obersevasi,” kata Khofifah.
“Yang masih di bawah 20 persen seperti Kota Surabaya masih 17,5 persen, Kota Blitar masih 14,3 persen, Kabupaten Malang masih 13,6 persen,” imbuh Khofifah.
Penyediaan ruang observasi dikatakan Khofifah sebagai upaya menyediakan tenda sebelum hujan.
Terutama melihat tren penyebaran covid-19 di Jatim yang belum juga menurun.
Per hari ini jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Jatim sudah tembus angka 522, kemudian untuk PDP sebanyak 1.826 dan kasus ODP sebanyak 15.942 kasus.
2. Menengok Penerapan Village Physical Distancing (VPD) di Desa Tajinan, Kabupaten Malang
Desa Tajinan, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang menerapkan himbauan Village Physical Distancing (VPD) di wilayahnya dengan cara mewajibkan seluruh masyarakat menggunakan masker jika keluar rumah.
VPD merupakan pembatasan sosial yang didengungkan oleh Bupati Malang, Muhammad Sanusi terhadap seluruh desa di Kabupaten Malang.
Pantauan di lokasi, jalanan area pintu masuk menuju desa tersebut berisi imbauan wajib menggunakan masker bila memasuki kawasan Desa Tajinan.
Suasana jalan tampak sepi siang itu. Hanya tampak beberapa warga melintas dengan kendaraan bermotor.
"Ada 1334 rumah di Desa Tajinan. Kami bagikan masker kain kepada setiap rumah. Masing-masing mendapat dua masker kain," ujar Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Desa Tajinan, Zainul Arifin.
Zainul menambahkan, pihaknya juga telah menyediakan safe house di Puskesmas Desa Tajinan. Sejauh ini belum ada warga dari desa tersebut yang terkonfirmasi positif virus corona.
"Harapannya warga kalau keluar rumah, memakai masker sesuai dengan arahan Bupati Malang," kata Zainul.
Terkait penerapan VPD, Zainul terus menghimbau masyarakat agar tetap berada di rumah. Ia mengaku tak bisa melarang aktifitas warga yang memang harus keluar rumah. Seperti petani dan sebagainya.
"Soal keluar desa, masyarakat kita himbau melalui forum-forum grup wa (whatsapp). Masih berupa sosialisasi. Kan tidak bisa, tidak sama sekali keluar bagi masyarakat yang kerjanya di luar rumah. Memakai masker tiap kali keluar rumah adalah cara efektif pencegahan," katanya.
Sementara itu, Kapolsek Tajinan, AKP Octa Panjaitan menyerukan penggunaan masker di segala fasilitas dan pelayanan umum di wilayahnya.
Jika masyarakat tak mengenakan masker saat memerlukan pelayanan publik, maka akan disuruh kembali dan tidak mendapat pelayanan.
Himbauan itu berlaku di seluruh fasilitas umun di Desa Tajinan maupun Kecamatan Tajinan.
"Kami wajibkan masyarakat memakai masker ketika keluar rumah dan menuju fasilitas kesehatan, kepolisian, dan lain-lain. Petugas hanya melayani warga yang menggunakan masker. Kalau tidak menggunakan masker tidak dilayani dan disuruh pulang ke rumah," beber Octa.
Terkait penerapan VPD yang diserukan oleh Pemkab Malang, Octa menerangkan pihaknya melakukan patroli rutin di perbatasan desa dan kecamatan serta tak melarang mobilitas warga keluar desa.
"Kami mengimbau warga agar tetap di rumah. Kalaupun keluar rumah wajib gunakan masker," tegas Octa.
Di sisi lain, sebelumnya Pemerintah Kabupaten Malang mengumumkan pembatasan sosial tingkat desa mulai Rabu (15/4/2020).Bupati Malang, Muhammad Sanusi menyebutnya, Village Physical Distancing (VPD).
VPD diterapkan di 390 desa dan kelurahan yang ada di wilayah kabupaten.
Pembatasan sosial yang dilakukan adalah membatasi mobilitas warga desa keluar dari wilayahnya.
Kebijakan yang dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 itu dilaksanakan selama 14 hari.
"Penerapan VPD dimulai pada hari Rabu. VPD dilakukan dengan memasang portal di perbatasan desa. Ada check point juga di sana," terang Sanusi ketika dikonfirmasi, Selasa (14/4/2020).
Politisi PDI Perjuangan itu juga melarang warganya pergi ke luar kota yang termasuk wilayah rawan penularan virus corona.
"Pendatang dari luar daerah kami karantina di safe house. Yang boleh keluar adalah mereka yang sedang menghadapi situasi darurat, termasuk aparat yang bertugas," ujar pengusaha tebu asal Gondanglegi itu.
Sementara itu, Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar menerangkan, jalur yang diterapkam VPD adalah di perbatasan antar desa yang biasa dilalui banyak pengendara.
Petugas yang berjaga adalah dari Babinkamtibmas, Polsek jajaran, TNI dan Linmas.
Petugas berjaga secara bergantian selama 24 jam.
"Petugas berjaga di jalanan yang biasa dilalui oleh pengendara. Titik check point ada di area perbatasan desa," ujar Hendri.