Virus Corona di Malang
Update Virus Corona di Malang 23 April 2020: 2 Pasien Baru Covid-19 & Rapid Test di Pasar Gadang
Perkembangan Virus Corona di Malang 23 April 2020, terdapat 2 pasien baru positif corona
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Yayasan menyerahkan bantuan APD terdiri dari 300 baju APD, 150 sepatu, 300 masker, 200 sarung tangan , 10 baju medis dan 200 face shields diserahkan simbolis oleh Iwan Handoyo didampingi Bambang Judo Utomo, Dirut Hawai Group.
Penyerahan bantuan berikutnya di RS Universitas Brawijaya.
RS yang terletak di Jalan Soekarno Hatta ini adalah laboratorium rujukan khusus covid yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan RI.
Di sana, yayasan APD berupa 300 baju APD, 150 sepatu, 300 masker, 200 sarung tangan, 10 baju medis dan 200 face shield diterima oleh Direktur RSUB, DR. dr Sri Andarini, M.Kes.
Seusai dari RSUB, rombongan melanjutkan perjalanan ke lokasi berikutnya ke RS Marsudi Waluyo, Singosari.
Di lokasi ketiga ini rombongan menyerahkan bantuan peralatan kesehatan berupa 200 baju APD, 100 sepatu, 200 masker, 100 sarung tangan, 5 baju medis dan 100 face shield kepada dr Kristiwi Hanggriyani, MARS.
Penyerahan bantuan APD berakhir di komplek Yayasan Kelenteng Eng An Kiong.
Bantuan berupa 100 baju APD, 50 sepatu, 100 masker, 100 sarung tangan, 3 baju medis dan 50 face shield diserahkan kepada RS Citra Medika, Sidoarjo.
Ketua Yayasan Kelenteng Eng An Kiong, Iwan Handoyo, mengatakan aksi sosial ini sebagai wujud kepedulian sosial dalam penanggulangan wabah Covid-19.
Pihaknya berharap terus konsisten memberikan bantuan APD kepada tenaga kesehatan di rumah sakit.
2. Suasana bulan suci Ramadan 2020 ini akan nampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal itu setelah pandemi Covid-19 atau virus corona ini belum juga sirna dari bumi Indonesia ataupun di Kota Malang.
Pemkot Malang telah melakukan sejumlah kebijakan pada bulan suci Ramadan 2020 ini, di antaranya melarang pasar takjil untuk buka selama bulan suci Ramadan.
"Pasar takjil dan lain sebagainya pastinya tidak boleh buka dulu. Karena akan mengundang keramaian orang," ucap Wali Kota Malang Sutiaji, Rabu (22/4).
Larangan tersebut juga akan diperkuat melalui Peraturan Wali Kota Malang (Perwali).