Virus Corona di Malang
Update Virus Corona di Malang 23 April 2020: 2 Pasien Baru Covid-19 & Rapid Test di Pasar Gadang
Perkembangan Virus Corona di Malang 23 April 2020, terdapat 2 pasien baru positif corona
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Di dalam Perwali itu nanti akan menegaskan sejumlah poin-poin larangan yang diberlakukan selama pandemi Covid-19 di bulan Ramadan.
"Kami akan buatkan Perwali berkaitan dengan itu. Yang saat ini sedang kami susun dan kami akumulasikan dengan surat edaran (SE) yang telah beredar," ucapnya.
Sebelum pandemi Covid-19, pasar takjil di Kota Malang memang menjadi tujuan masyarakat Kota Malang untuk melakukan ngabuburit jelang buka puasa.
Hampir di setiap daerah menggelar pasar takjil yang kebanyakan lokasinya berada di pinggir jalan.
Sejumlah masyarakat juga menganggap bahwa dengan tidak adanya pasar takjil ini membuat Ramadan tidak semarak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Mengingat, pasar takjil sering digunakan oleh sebagian orang untuk bertemu sebelum melakukan buka puasa bersama.
"Ya kurang asik saja dan kurang seru. Suasana ramadhan jadi ada kurang," ucap Bagus Prasetyo warga Jodipan Kota Malang.
Tapi apapun itu, hal itu kata Bagus harus dimaklumi oleh semua orang.
Dikarenakan, Ramadan tahun ini jatuh disaat pandemi Covid-19 berlangsung.
"Yang penting terus jaga kesehatan aja. Karena ini kan musim corona ya harus bagaimana lagi. Jadi mau tidak mau kita harus mau menerima jika kondisinya seperti ini," tandasnya.
3. Sebagian pedagang di Pasar Gadang Kota Malang akan menjalani rapid test. Hal ini dilakukan setelah ada satu pedagang sayur di Pasar Gadang yang statusnya kini PDP Covid-19.
Kini pedagang sayur yang PDP yang berumur 53 tahun tersebut sedang dirawat di salah satu rumah sakit rujukan Covid-19.
Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan, bahwa rapid test tersebut akan dilakukan secepatnya. Hal itu sembari menunggu persediaan rapid test datang setelah dipesan oleh Pemerintah Kota Malang.
"Kami sudah pesan rapid test," ucap Sutiaji usai melakukan sidak di Pasar Gadang Kota Malang, Rabu (22/4).
Pada kesempatan itu pula, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang akan melakukan pendataan terhadap pedagang yang akan menjalani rapid test.
Pedagang yang didata tersebut merupakan pedagang yang lokasinya tidak jauh dari lapak pedagang yang statusnya kini PDP Covid-19.
Sutiaji menyampaikan, bahwa pihaknya juga akan melakukan tracing kepada para pedagang dan keluarga dari PDP Covid-19 tersebut.
Tracing tersebut akan dilakukan oleh petugas puskesmas terdekat dari Pasar Gadang Kota Malang.
"Jadi tracing juga untuk melihat, dia (pedagang PDP Covid-19) melayani siapa saja sewaktu berjualan. Ini harus dilakukan pendataan," ucapnya.
Tak hanya itu, Sutiaji juga menegaskan, bahwa pedagang PDP Covid-19 itu bukan pasien yang positif Covid-19 atau virus corona.
Melainkan dia positif setelah menjalani rapid test.
Serta mengalami gejala-gejala yang mengarah kepada penyakit seperti Covid-19.
"Yang bersangkutan sudah di-swab. Tinggal kita menunggu hasilnya. Kami minta masyarakat agar tidak panik," ucapnya.
Tak hanya di Pasar Gadang Kota Malang saja yang nantinya pedagang diharuskan menjalani rapid test.
Rencananya, rapit test tersebut juga akan dilakukan di sejumlah pasar rakyat yang ada di Kota Malang.
"Iya nanti bertahap prosesnya. Sembari kami menunggu barangnya datang. Karena masih pengadaan," tandasnya.