Universitas Brawijaya (UB) Beri Subsidi Pulsa Rp 100.000 Pada 12 Ribu Mahasiswa Tidak Mampu

SURYAMALANG.COM, MALANG - Sebanyak 12.000 mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang dinilai tidak mampu akan mendapat bantuan subsidi pulsa Rp 100.000.

Tujuan pemberian bantuan subsidi 'uang pulsa' itu untuk melancarkan kegiatan kuliah daring.

Pemberian subsidi pulsa ini diberikan sekali karena batas akhir kuliah semester ini adalah 15 Mei 2020.

Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani MS menyebutkan berdasarkan data, ada sebanyak 12.000 mahasiswa yang tidak mampu.

"Bentuk subsidi tersebut tidak langsung diberikan dalam bentuk uang karena itu justru akan menyalahi aturan pertanggungjawaban. Sehingga diberi pulsa," kata Nuhfil, Kamis (30/4/2020) dalam rilis yang dibuat humas UB.

Untuk itu, UB bekerjasama dengan provider, seperti XL, Telkomsel, dan Indosat, untuk melakukan pengisian pulsa.

"Hari ini kita bekerjasama dengan tiga provider. Nomer mahasiswa kita serahkan ke provider. Nanti si mahasiswa tinggal pilih nomer mana yang akan dipakai," tambahnya.

Sebelumnya, UB juga bekerjasama dengan provider memberikan kuota 30 GB bagi mahasiswa dan dosen untuk menunjang pembelajaran daring.

Selain subsidi pulsa, UB juga memberikan bantuan kepada mahasiswa yang berada di Malang dalam bentuk sembako dan pembagian makanan gratis bagi yang tinggal di asrama.

Nuhfil berpesan pada para dosen agar bisa menggunakan waktu pembelajaran daring dengan sebaik-baiknya, seperti membatasi video dan memberlakukan jadwal ujian bagi siswanya.

Beberapa kampus di kota Malang membuat kebijakan beragam untuk meringankan beban ekonomi mahasiswa yang harus menjalani kuliah secara daring di masa wabah virus corona saat ini.

Universitas negeri Malang (UM) memberi subsidi pulsa juga pada mahasiswanya, demikian juga Politeknik Negeri Malang (Polinema).

Namun ada juga yang memberi subsidi potongan SPP seperti Unisma dan UMM.