Berita Malang
Berita Malang Hari Ini 4 Mei 2020 Populer, Angka Virus Corona Naik dan Potensi Kendala Proses PSBB
Berita Malang hari ini 4 Mei 2020 populer, angka virus corona naik dan potensi kendala dalam proses penerapan PSBB
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id dan https://lawancovid-19.surabaya.go.id/
2. Potensi Kendala PSBB Malang Raya

PSBB Malang Raya kini sedang dalam proses persiapan termasuk untuk diajukan ke Gubernur.
Bersamaan dengan hal tersebut ada beberapa kendala yang diprediksi berpotensi jadi masalah.
Gubernur Jawa Timur Khofifah menjelaskan suatu daerah bisa menerapkan PSBB jika memenuhi scoring dan menenuhi kajian epidemiologis.
Saat menerapkan PSBB, skor Surabaya mencapai 10. Skor Sidoarjo sudah 10, dan skor Gresik sampai 9.
Selain itu, syarat penerapan PSBB adalah adanya kelipatan jumlah kasus, dan adanya transmisi lokal.
Kesiapan daerah tentang aspek ketersediaan kebutuhan hidup dasar rakyat, sarana dan prasarana kesehatan, anggaran, dan operasionalisasi jaring pengaman sosial dan aspek keamanan juga menjadi pertimbangan.
Di sisi lain, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto menerangkan, faktor pertimbangan dilakukannya PSBB adalah terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 yang signifikan. Serta terjadi transmisi lokal penularan virus corona.
Scoring dari masing-masing daerah juga dari pertimbangan dilakukannya PSBB.
Kota Batu mungkin mendapati scoring paling kecil jika melihat temuan terkonfirmasi virus corona yang sedikit bila dibandingkan dengan Kota Malang atau Kabupaten Malang.
"Hasil rapat malam ini akan disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur. Tinggal bagaimana nanti gubernur mengajukannya ke kementrian kesehatan," ujar mantan Kepala Bakorwil III Malang itu.
Mengutip data terbaru 2 Mei 2020 berikut update virus corona di Batu:
Pasien Positif Covid-19 = 3 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 1 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 2 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 0 orang
ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 179 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 26 orang
3. Alasan 3 Daerah Harus Kompak Terapkan PSBB
Sementara itu, sebagai kepala daerah yang pertama kali mengajukan PSBB pada 15 April 2020 lalu, Wali Kota Malang, Sutiaji menilai penerapan PSBB akan efektif jika dilakukan serentak oleh tiga pemerintah daerah di Malang Raya.
"Scoring adalah dari pihak Kementrian Kesehatan. Karena cara pandang dari masing-masing kota atau kabupaten berbeda. Paradigma kami dengan daerah itu tidak usah menunggu scoring lah. Tapi yang memberikan kewenangan boleh atau tidak PSBB adalah Kementrian Kesehatan," ujar Sutiaji berikan pendapat saat rapat berlangsung.
Pendapat senada juga dilontarkan Walikota Batu, Dewanti Rumpoko kesatuan visi dan misi untuk menerapkan PSBB Malang Raya harus secara kompak dilakukan tiga pemerintah daerah.
"Malang raya adalah satu kesatuan. Bedanya hanya pemerintahnya. Mobilitas masyarakat tak bisa dipisahkan. Kota Batu harus mendukung. Karena yang kena dampak juga Kota Batu," beber Dewanti.
4. Maling Burung Jalak Kembalikan Barang Curian
Sri Wahyuni (40) kaget ketika mengetahui burung jalak suren yang beberapa waktu hilang balik lagi ke di tokonya, Minggu (3/5/2020). Bahkan, kandang burung tersebut posisinya persis sama di tempat saat pertama kali hilang.
"Pas saya mau buka toko, kok seperti ada sangkar burung digantung. Padahal saya belum sama sekali menggantungkan burung peliharaan di depan," katanya kepada TribunJatim.com (grup suryamalang.com), Minggu (3/5/2020).
Ia pun kemudian mendekati sangkar burung yang berwarna coklat tersebut.
"Ternyata itu burung jalak suren yang hilang dicuri pada Kamis (30/4/2020). Saya pun langsung segera melihat rekaman CCTV yang ada di luar toko," jelasnya
Dari hasil rekaman CCTV, seorang pria yang ciri-cirinya sama dengan pelaku pencurian mengembalikan burung curiannya sekitar pukul 05.23 WIB.
Pelaku yang memakai sepeda motor langsung menggantungkan sangkar di depan toko korbannya, lalu langsung meninggalkan lokasi kejadian.
"Saya tidak tahu alasan pelaku mengembalikan burung yang dicurinya tersebut. Tapi saya justru berterima kasih kepada pelaku karena sadar mengembalikan burung yang dicurinya. Semoga pelaku tidak melakukan lagi aksinya mencuri," pungkasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada Kamis (30/4/2020) sekitar pukul 08.09 WIB, di sebuah toko hewan di Jalan Kemantren, Bandungrejosari, Sukun, Kota Malang, terjadi aksi pencurian burung kicauan.
Aksi pelaku saat mencuri semuanya terekam sangat jelas di CCTV.
Dalam aksinya, pelaku mengendarai motor Honda Beat, berhelm hitam, dan memakai masker.
Awalnya pelaku memantau kondisi lingkungan sekitar.
Setelah dirasa aman, pelaku langsung mencuri burung seharga Rp 600.000 tersebut.
Pencurian bermula saat pemilik toko, Sri Wahyuni (40) menggantungkan dua jenis burung di depan toko, yaitu Jalak Suren dan Jalak Kebo.
Lalu Sri masih ke dalam rumah untuk menaruh sapu.

"Tiba-tiba saya mendengar suara motor berhenti. Lalu saya menuju ke depan toko. Saat saya lihat, tidak ada siapa-siapa," kata Sri kepada SURYAMALANG.COM.
Lalu korban melihat ke hewan burung yang digantung di depan toko.
"Ternyata kandang burung berisi Jalak Suren sudah tidak ada. Sedangkan kandang berisi Jalak Kebo masih ada," tambahnya.
Akhirnya korban melihat rekaman CCTV.
Dalam rekaman CCTV itu terlihat aktivitas maling burung.
"Kemungkinan pelaku adalah orang yang mencuri burung Jalak Bulan seharga Rp 900.000 sekitar tiga pekan lalu."
"Saat itu saya juga gantung kandangnya di depan toko," terangnya.
Sri Wahyuni tidak melaporkan kasus pencurian ini ke polisi.
"Lebih baik saya waspada dan antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang. Saya mau memberi rantai di kandang burung agar maling tidak mudah mengambil," tandasnya.