Virus Corona di Malang
Wali Kota Malang Ajak Kampus Implementasikan Kampung Tangguh Saat Pandemi Covid-19
Awalnya kampung tangguh dilakukan oleh Tim Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya (UB) antara lain di Kampung Cempluk, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Kampus-kampus di Kota Malang diharapkan bisa membantu mengimplementasikan kampung tangguh saat pandemi Covid-19.
Kegiatan awalnya dilakukan oleh Tim Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya (UB) antara lain di Kampung Cempluk, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
"Replikasi awalnya dilakukan Satgas Covid-19 UB. Harapannya bisa dikerjasamakan dengan perguruan tinggi yang ada untuk kelurahan tangguh pandemi," kata Walikota Malang, Sutiaji saat rakor forum rektor di Balaikota, Senin (4/5/2020).
Setiap perguruan tinggi nantinya bisa memiliki kampung binaan.
Prof Dr Unti Ludigdo dari Satgas Covid-19 UB menyatakan tak gampang menghadang laju virus ini. Apalagi "musuhnya" tidak kelihatan.
"Saya khawatirkan tenaga kesehatan dan rumah sakit. Sebab informasinya, di Surabaya dan Sidoarjo saja sudah overload," kata Dekan Fisip UB ini.
Maka harus diantisipasi dengan memberikan kesiapan di masyarakat. Karena garda terdepan di Covid-19 ada di masyarakat dalam melawannya.
Dikatakan, Satgas Covid UB sudah membangun model kampung tangguh seperti di Kampung Cempluk.
Harapan nanti bisa diimplementasikan di Kota Malang. Untuk wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu belum.
"Mengingat eskalasinya nanti diperkirakan Juni-Juli. Maka butuh banyak relawan," kata Unti.
Maka nanti akan dibentuk trainer-trainer dan melibatkan perguruan tinggi.
Jika pandemi berlangsung panjang, maka berpotensi ada gejolak di masyarakat. Karena itu harus diantisipasi lebih awal.
Sebab jika tidak ditangani awal, maka akan menimbulkan kerugian ekonomi dan beban masyarakat. Efeknya nanti bisa chaos.
Faktanya, Surabaya Raya, data positifnya bertambah cepat dengan adanya klaster Sampoerna.
Maka penyelesaiannya di kampung tangguh. Sehingga perlu disiapkan alat dan sarana, personel dan dokumen pendukung.
"Jangan berpikir, APD hanya untuk tenaga kesehatan dan RS saja, tapi kampung juga perlu. Misalkan saat ada orang pingsan. Maka satgas di masyarakat perlu memakai APD saat membantu," paparnya.
Selain itu, pemakaman juga melibatkan masyarakat dan perlu disiapkan APD. Dalam kampung tangguh juga perlu disiapkan rumah karantina.
"Tak kalah pentingnya adalah penyiapan asupan energi/pangan. Maka perlu disiapkan lumbung kampung. Maka semua bantuan harus dilewatkan ke kampung lumbung pangan agar tepat sasaran," jelas dia.
Dijelaskan SOP sejumlah kegiatan sudah disiapkan jika diimplementasikan dalam pembinaan kampung tangguh.
Misalkan SOP pemakanan, evakuasi penduduk yang kena Covid-19, orang luar masuk, bahan makanan dll.