Virus Corona di Malang

Walikota Malang Deg-Degan Menunggu Hasil Rapid Test Pekerja-Staf Pabrik Rokok Sampoerna Malang

Ada 22 orang yang disampling rapid test di Pabrik rokok Sampoerna Malang. Yaitu dua orang perwakilan staf manajemen dan 20 orang dari pekerja/buruh.

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Kegiatan rapid test dilakukan di pabrik rokok Sampoerna disela kunjungan Walikota Malang, Sutiaji, Senin (4/5/2020). Dari 22 sampling, semua non reaktif. Terdiri dari dua staf dan 20 pekerja pabrik. 

Sedang untuk angkutan umum yang membawa pekerja juga ada protokol kesehatannya. Dengan diberi disinfektan, memakai masker dan hanya mengangkut enam orang pekerja.

"Sisanya kami dapat subsidi dari pabrik Sampoerna," jelas seorang sopir angkot.

Setiap kali mengantar, untuk angkot Kota Malang dapat subsidi Rp 40.000. Sedang angdes arah ke timur Kabupaten Malang dapat subsidi Rp 45.000.

"Jika mengantar dua kali ya dapat Rp 80.000 sampai Rp 90.000," jelas sopir itu.

Dari pantauan suryamalang.com, di luar area pabrik ada angkot biru dari Kota Malang dan angkot putih dari Kabupaten Malang.

Mereka hanya membawa enam penumpang meninggalkan area parkir dekat pabrik.Selain itu, perusahaan juga memberikan makanan tambahan seperti nampak disiapkan pada Senin di dekat area pabrik.

Dengan melihat adanya subsidi perusahaan pada angkot dengan membawa jumlah pekerja terbatas, maka ia menyatakan ada kearifan lokal dari perusahaan.

Sehingga nanti jika diterapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) bisa menjadi masukan dari Pemkot Malang dalam pelaksanaannya.

Artinya tetap bisa ada mobilitas di area Malang Raya untuk warganya. Namun yang dibatasi adalah yang dari luar kota.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved