Virus Corona di Malang
UPDATE Virus Corona di Malang Jatim Batu Surabaya Hari Ini 10 Mei 2020 Positif 67 ODP 1175 PDP 417
Update virus corona di Malang Jatim Batu Surabaya hari ini 10 Mei 2020 Positif 65 ODP 1169 PDP 414
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut update virus corona di Malang hari ini 10 Mei 2020 termasuk di Jawa Timur Batu dan Surabaya.
Dari update virus corona di Malang hari ini jumah orang positif di Malang dan Kabupaten Malang bertambah jadi 67 kasus.
Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) totalnya 1175 dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) total 417 kasus.
Tidak berbeda jauh dengan Malang, update virus corona di Batu juga mengalami kenaikan angka jadi 5 orang positif dan 1 orang sembuh.

Sementara di Surabaya jumlah orang positif corona masih tinggi yakni mencapai 667 dan yang dinyatakan sembuh 100.
Bila dilihat keseluruhan, jumlah orang positif corona di Jawa Timur atau Jatim masih tinggi total 1491 dan yang sembuh 244 orang.
Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang hari ini termasuk Jawa Timur Batu dan Surabaya berikut ini:
- update virus corona di Malang hari ini
Pasien Positif Covid-19 = 24 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 10 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 14 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 0 orang
ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 791 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 192 orang
- update virus corona di Kabupaten Malang
Pasien Positif Covid-19 = 43 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 15 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 2 orang
Isolasi di rumah = 12 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 9 orang
ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 384 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 225 orang
- update virus corona di Batu
Pasien Positif Covid-19 = 5 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 1 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 4 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 0 orang
ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 240 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 51 orang
- update virus corona di Surabaya
Pasien Positif Covid-19 = 667 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 100 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 487 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 80 orang
ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 2958 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 1540 orang
- update virus corona di Jawa Timur
Pasien Positif Covid-19 = 1491 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 244 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 1098 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 149 orang
ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 21254 orang
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 4031 orang
*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.
Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id dan https://lawancovid-19.surabaya.go.id/
> Berikut rangkuman berita terkait Corona di Malang dan Jawa Timur
1. Sudah PSBB Tapi Pasien Positif Makin Bertambah di Sidoarjo

Pembatasan Sosial berskala besar (PSBB) di Sidoarjo resmi ditambah atau perpanjang 14 hari lagi.
Salah satu alasannya, selama PSBB tahap pertama ini angka penyebaran virus corona atau Covid-19 di Sidoarjo masih sangat tinggi.
Anehnya, penyebaran itu lebih tinggi dibanding sebelum pelaksanaan PSBB.
“Kami sendiri juga agak bingung. Kok selama penerapan PSBB malah tinggi."
"Dua hari terakhir juga melonjak tinggi sekali,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman, Minggu (10/5/2020).
Sabtu kemarin ada penambahan 18 orang pasien positif Covid-19 baru di Sidoarjo.
Kemudian hari Minggu bertambah lagi 16 orang.
Sekarang, jumlah pasien positif di Surabaya sudah termbus 186, PDP 231 orang, dan ODP-nya 881 orang.
“Penambahan yang signifikan dua hari ini juga kami belum bisa memastikan. Apa faktornya kok sangat tinggi lonjakannya,” ujar dokter Syaf.
Menurut dia, rata-rata penambahan pasien positif di Sidoarjo 5-6 orang setiap hari.
Jika ada lonjakan yang signifikan, tentu ada penyebabnya.
Namun, belakangan ini belum bisa dipastikan, apa yang menjadi alasan lonjakan tersebut.
Data di Dinkes Sidoarjo menyebut, pada 58 hari pertama sebelum PSBB terhitung ada 81 orang positif covid-19 di Sidoarjo.
Itu terhitung sejak 2 Maret sampai 28 April 2020.
“Sejak 28 April mulai diterapkan PSBB. Harusnya, jika PSBB berhasil angka penambahan pasien positif tidak lebih dari 40 orang sejak start PSBB hingga sekarang. Tapi nyatanya, sampai hari ini jumlahnya jauh di atas itu,” lanjut dia.
Kondisi itu juga disebutnya menjadi salah satu alasan utama diperpanjangnya PSBB di Sidoarjo.
“Kami berharap dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjalankan protokok kesehatan."
"Karena itu merupakan cara paling ampuh untuk menekan penyebaran covid-19. Selama penerapan PSBB, mari kita bersama mematuhi semua aturan yang ada,” ajaknya.
2. Pasar Jadi Tempat Penyebaran Baru Virus Corona

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengimbau para kepala daerah menerapkan pembatasan sosial di pasar tradisional.
Secara khusus, Doni meminta para pedagang diberi face shield agar penyebaran corona di pasar tradisional dapat dicegah.
“Bisa nanti para kepala daerah membuat Peraturan Bupati atau Peraturan Wali Kota supaya para pedagang ini pakai face shield untuk mencegah penularan virus corona,” ucap Doni saat melakukan video conference bersama para kepala daerah di Jawa Timur, Minggu (10/5/2020).
Menurut Doni, pasar tradisional harus tetap buka meski terdapat beberapa kasus penyebaran corona. Sebab jika operasional terhenti, akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
“Jangan tidak terpapar virus tapi kita terkapar PHK, terkapar secara ekonomi,” katanya.
Selain itu, pemerintah daerah juga diizinkan menggunakan ruang terbuka agar penerapan jaga jarak dapat dilaksanakan.
Doni mencontohkan pasar tradisional di Jawa Tengah yang menggunakan jalan umum.
“Kalau perlu pakai jalan nggak apa-apa asalkan penerapan pembatasan fisik itu berjalan,” lanjut dia.
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, mengatakan siap melanjutkan imbauan Doni di Kota Malang.
Kebijakan pembatasan sosial di pasar, katanya, memungkinkan untuk diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kini sedang dirancang.
“Jadi yang namanya physical distancing itu tidak lepas dari masker, penggunaan face shield, sampai jaga jarak. Apabila PSBB dilakukan mau nggak mau itu harus dijalankan,” ujar Sofyan.
Sofyan menjamin segala kegiatan usaha bisa berjalan namun dibatasi.
Di samping menerapkan protokol kesehatan.
“Prinsipnya aktivitas itu bisa berjalan tapi harus dijaga mulai dari protokol kesehatan sampai jaga jaraknya,” tandas dia.
3. Dua Desa di Sumberpucung Tutup Jalan Desa

Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar memberikan solusi terkait masalah salah paham physical distancing di Kecamatan Senggreng. Dalam waktu dekat, jalan penghubung dua desa akan diberi posko cek poin.
"Nanti akan kami buatkan posko cek poin bersama untuk kepentingan akses dua desa, yakni Desa Sambigede dan Desa Senggreng," ujar Hendri ketika dikonfirmasi, Minggu (10/5/2020).
Hendri menegaskan masalah salah paham yang melibatkan masyarakat Desa Sambigede dan Desa Senggreng sudah menemui titik temu. Lewat mediasi, pembongkaran tembok batako yang dibangun di tengah jalan dilakukan. Hasilnya jalan penghubung dua desa bisa dilalui.
"Masalah sudah selesai. Tembok semen di jalan itu dihancurkan," terang Hendri.
Agar masalah serupa tidak terulang, Hendri mengimbau kepada seluruh warga desa di Kabupaten Malang agar mengedepankan musyawarah, saat hendak memutuskan sesuatu.
Menurutnya, kesamaan visi antar warga desa penting diwujudkan.
"Ini kan kerja sama-sama ya. Jadi masyarakat desa harus satu visi untuk menyelesaikan masalah. Tapi tetap, dengan memperhatikan etika dan dibicarakan yang baik," himbau Hendri.
Sebagai informasi, warga dua desa di Kecamatan Sumberpucung terlibat salah paham akibat physical distancing.
Akibatnya, pintu masuk kedua desa itu ditutup oleh warga dengan batako cor, Minggu (10/5/2020).
Dua kubu warga yang salah paham berasal dari Desa Sambigede dan Desa Senggreng.