Rusuh Aksi I Cant Breathe di Amerika, Cafe Milik Warga Negara Indonesia Ikut Dirusak Massa
Kerusuhan dari aksi I Cant Breathe atas kematian George Flyod meluas hingga merusak kedai kopi milik WNI di Washington DC.
Penulis: Farid Farid | Editor: Adrianus Adhi
Presiden AS Donald Trump telah meminta Departemen Kehakiman dan FBI menyelidiki kasus kematian Floyd.
Namun langkah Trump itu tidak membuat publik menjadi tenang dan aksi unjuk rasa berhenti di AS.
Karena di waktu berbeda Trump juga telah mengeluarkan beberapa kicauan, seperti menggambarkan demonstran sebagai "penjahat."
Trump mendesak para Wali Kota dan Gubernur untuk bersikap tegas dan mengancam akan menggunakan militer menghadapi demonstran.
Dujarric mengatakan Guterres menyerukan penyelidikan semua kasus kekerasan yang disarakan demonstran.
Bahkan dia menilai, perlu kepolisian di dunia memiliki pelatihan Hak Asasi Manusia (HAM).
"Kami selalu mengatakan, aparat kepolisian di seluruh dunia perlu memiliki pelatihan hak asasi manusia yang memadai," jelasnya.
"Dan juga perlu ada investasi dalam dukungan sosial dan psikologis bagi polisi. Sehingga mereka dapat melakukan pekerjaan mereka dengan benar dalam memberikan perlindungan masyarakat ," katanya.