Berita Malang Hari Ini

2 Syarat Penting Mendirikan Kampung Tangguh di Kabupaten Malang, Tak Ada Sokongan Dana dari Pemkab

Ternyata 418 kampung tangguh tidak mendapat sokongan dana dari Pemkab Malang.

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/M Erwin
Warga menyerbu sayuran dan sembako gratis di Kampung Tangguh Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (4/6/2020). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Ternyata 418 kampung tangguh tidak mendapat sokongan dana dari Pemkab Malang.

"Kampung tangguh ini kan kesadaran masyarakat untuk menyelamatkan diri dari COVID-19," ujar Muhammad Sanusi, Bupati Malang kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (4/6/2020).

Sanusi menjelaskan seluruh kampung tangguh tidak perlu mendapat dana, namun perlu mendapat stimulan.

"Gerakan ini ditopang gotong royong. Pemkab hanya membantu 50 paket sembako sebagai stimulan," kata pengusaha tebu asal Gondanglegi itu.

Politisi PDI Perjuangan (PDIP) ini menilai kemunculan kampung tangguh bermanfaat bagi penguatan solidaritas masyarakat.

"Kondisi new normal life itu begini. Masyarakat berbuat solidaritas untuk menyelamatkan diri sendiri dan orang lain," ucapnya.

Semua warga bisa mendirikan kampung tangguh tanpa persyaratan apapun, tapi hanya butuh modal kemauan dan solidaritas.

"Wujudnya itu seperti kebutuhan sayur-mayur gratis. Warga yang butuh, silakan mengambil, dan yang punya uang lebih, silakan menyumbang," tutur Sanusi.

Sanusi berpesan agar kampung tangguh tidak hanya sekedar kegiatan seremonial, tapi harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dan gotong royong.

"Setiap hari harus pakai masker, cuci tangan, dan tidak bergerombol," bebernya.

Sanusi masih memikirkan konsep pengembangan agar kampung tangguh bisa lebih baik.

"Evaluasinya, kami datangi, lalu kami beri stimulan dan semangat," jelas Sanusi.

Sementara itu, Ketua Kampung Tangguh Desa Sengguruh, Suyanto mengaku tidak kesulitan menggerakkan warga untuk mematuhi protokol kesehatan.

"Persiapan satu bulan. Program unggulannya sedekah sembako setiap hari. Sembako bisa mencukupi warga di 10 RT," ungkapnya.

Suyanto juga menggagas pembagian baju gratis.

Suyanto menilai kampung tangguh adalah wujud komunikasi solid antar masyarakat.

Jika ada satu warga menderita sakit, maka akan diketahui oleh tenaga medis di desa.

"Caranya dengan komunikasi grup WhatsApp masing RW. Setiap grup ada bidan dan tenaga medis setempat."

"Jadi jika ada yang sakit, bisa melapor ke grup," terang pria berkacamata itu.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved