Berita Malang Hari Ini 21 Juni 2020: Masa Transisi Diperpanjang dan Pasar Lawang Ditutup Sementara

Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini Minggu 21 Juni 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Kompas.com
Ilustrasi pasar dan masa transisi 

Pedagang di Pasar Lawang dilarang melakukan aktivitas perdagangan secara sementara sejak pukul 06:00-23:00 WIB, Jumat (19/6/2020). Selama penutupan berlangsung, pasar yang berlokasi di Kecamatan Lawang itu dilakukan penyemprotan disinfektan di seluruh bagian pasar.

"Daripada menimbulkan bahaya ketika melakukan penyemprotan, jadi lebih baik diliburkan saja hari ini. Sudah ada kesepakatan dengan pedagang tentang penghentian sementara aktivitas pasar ini," kata Kepala Pasar Lawang, Sigit Sugiarto ketika dikonfirmasi.

Sigit menambahkan penyemprotan ini diharapkan efektif menekan resiko penularan corona. Pasalnya, dua pedagang Pasar Lawang terkonfirmasi terjangkit covid-19.

"Ada dua pedagang yang positif covid-19 dari pantauan kami. Dariapada nanti meluas kami sterilkan saja untuk hari ini," beber Sigit.

Sementara itu, penyemprotan disinfektan dilakukan oleh petugas PMI, Damkar dan Satpol PP Kabupaten Malang.

"Kami gunakan 4 tangki air berisi disinfektan, puluhan anggota gabungan itu menyemprot sisi luar dan dalam Pasar Lawang," jelas Sigit.

Di sisi lain, Komandan Satgas New Normal Life, Letkol Inf Ferry Muzawwad menegaskan, upaya menyadarkan masyarakat melalui protokol kesehatan itu mustahil terwujud.

Jika yang bergerak hanya Pemkab Malang, TNI dan Polri.

"Saya yakin kalau masyarakat ini sama sama kerjasama membantu memutus corona, saya yakin ini cepat memutus corona," tegas Ferry.

Pria yang juga menjabat sebagai Dandim 0818 Kabupaten Malang-Kota Batu itu menilai, masyarakat tidak memiliki pilihan lain selain merubah kebiasaan kolot menjadi perilaku disiplin.

"Sekali lagi saya katakan, protokol kesehatan harga mati. Jika semua disiplin pasti bisa (menekan penularan corona," tegas Ferry.

Selama ini, pelanggaran yang sering dilanggar masyarakat adalah tidak memakai masker.

"Ada yang punya masker, hanya dikantongi tapi tidak dipakai kalau tidak ada petugas,” tutur Ferry.

Kebiasaan generasi muda yang masih suka nongkrong saat pandemi, turut disesalkan oleh Ferry.

”Tolong dong lakukan protokol kesehatan. kalau yang jiwa muda ayo bantu jangan sampai ornag tua, saudara tetangga kita yang mereka tidak tahu apa-apa terkena dampaknya," imbaunya.

Ferry tak ingin masyarakat yang tak berdosa malah terjangkit corona karena disebabkan perilaku tidak disiplin.

"Terbukti kemarin yang di (Kecamatan) Wagir, bayi 10 bulan pun terdampak (positif covid-19) padahal bayi itu tidak punya dosa. Ini adalah dampak-dampak akibat adanya orang-orang yang tidak disiplin,” beber Ferry. 

(Rifky Edgar/Mohammad Erwin/Frida Anjani/SURYAMALANG.COM)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved