UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur Hari Ini 21 Juni 2020: 353 Positif Covid-19 dan 110 Sembuh
Simak perkembangan update virus corona Malang, Jawa Timur hingga hari ini Minggu 21 Juni 2020.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Situasi di Malang Dampak Virus Corona
1. Kepala Dinkes Kabupaten Malang, Arbani Mukti : Povidone Iodine Hanya untuk Obat Kumur
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang belum pernah mencoba Povidone Iodine sebagai sarana terapi pengobatan pasien COVID-19.
Ternyata kandungan zat tersebut ada di dalam Betadine Obat Kumur.
"Memang sudah beberapa kali dibahas di seminar, tapi kami belum coba," ujar drg Arbani Mukti Wibowo, Kepala Dinkes Kabupaten Malang kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (19/6/2020).
Menurutnya, kandungan Povidone Iodine memang bisa meluruhkan virus.
Namun, Povidone Iodine bukan untuk dikonsumsi, tapi hanya sebatas antiseptik obat kumur.
"Povidone iodine hanya untuk obat kumur, bukan diminum. Itu bisa meluruhkan virus, mencegah berkembang biaknya virus, dan bukan menyembuhkan," ujar Arbani.
Kasus COVID-19 di Kabupaten Malang meningkat per Jumat (18/6/2020).
Sesuai data Satgas COVID-19 Kabupaten Malang, penambahan pasien corona kali ini berjumlah 11 orang.
Pasien tersebut berasal dari Kecamatan Tumpang, Donomulyo, Singosari, Turen, Ngantang, Lawang.
Penambahan itu menjadikan total pasien terkonfirmasi terjangkit corona berjumlah 159 orang.
2. Pengalaman Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) Tetap KKN saat Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 sempat menghentikan kegiatan belajar mengajar, tak terkecuali di perfuruan tinggi.
Namun begitu, kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) masih tetap dilakukan. Satu di antaranya dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM).
Mahasiswa S1 Jurusan Sejarah Universitas Negeri Malang, Satrya Paramanandana adalah mahasiswa yang tengah melaksanakan KKN di Pujon, Kabupaten Malang.
Dia dan anggota KKN lainnya tetap harus bisa belajar serta berbaur dengan masyarakat.
Katanya, berdasarkan pengamatan di lapangan selama KKN, pandemi Covid-19 memiliki dampak sosial yang cukup signifikan bagi masyarakat.
Aktivitas yang mengumpulkan warga dibatasi untuk mencegah penyebaran virus.
Salah satu protokol yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan masker di ruang publik.
"Namun penggunaan masker sering kali tidak diterapkan masyarakat setempat. Hal ini terjadi di Desa Wiyurejo, Pujon, Kabupaten Malang yang memiliki kendala keterbatasan masker," katanya, Sabtu (20/6/2020).
Tim KKN dari Universitas Negeri Malang memiliki inisiatif untuk membagikan masker di Desa Wiyurejo, Pujon, Kabupaten Malang pada Jumat (19/6/2020).
Pembagian masker ini merupakan puncak dari proses penggalangan dana pribadi anggota tim KKN dari Universitas Negeri Malang.
"Selain itu tim KKN kami juga mendapatkan masker dari donatur anonim," kata Satrya.
Menurut Bendahara Desa I Program KKN, Miftahul Jannah penggalangan ini berlangsung sejak 20 Mei 2020 lalu.
Kemudian masker yang telah dikumpulkan mulai dikemas Senin (15/9) lalu.
Koordinator Desa Program KKN, Muhammad Sultan Rizky Rizaldy menyebutkan pemilihan hari Jumat sebagai waktu pembagian masker dinilai sesuai karena momen warga dapat berkumpul saat salat Jumat.
"Selain itu pemilihan Jumat juga dianggap sebagai hari penuh berkah," terang Rizky.
Pembagian ini sebelumnya sudah dirundingkan dengan Kepala Desa Wiyurejo, Muflid Farid ketika melakukan survei pada Senin, 8 Juni 2020 lalu.
Warga Desa Wiyurejo pun menyambut program pembagian masker dari Tim KKN dengan antusias.
"Bahkan salah satu warga langsung mengenakan masker setelah dibagikan. Selain di lingkungan masjid, masker juga dibagikan di sekitarnya," imbuh Rizky.
Kepala Desa Wiyurejo, Muflid Farid menyebutkan bahwa program ini memang dibutuhkan oleh desa saat ini.
Muflid juga menyampaikan bahwa warga desa tidak lagi menggunakan masker. Bahkan sang kepala desa menyebutkan kalau penurunan penggunaan masker mencapai 30% saja karena masker hanya dibagikan di awal pandemi.
"Makannya kami sambut positif inisiatif Tim KKN Universitas Negeri Malang atas program ini," terangnya.
(Mohammad Erwin/Benni Indo/Frida Anjani/SURYAMALANG.COM)