Virus Corona di Malang

UPDATE Virus Corona Malang Hari Ini 25 Juni 2020: 413 Pasien Covid-19 & Anjuran Rapid Test Mandiri

Simak update virus corona di Malang Raya hari ini Kamis 25 Juni 2020. 413 Pasien Covid-19 & Anjuran Rapid Test Mandiri

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
kolase suryamalang.com
Update virus corona di Malang 25 Juni 2020 

SURYAMALANG.COM - Simak update virus corona di Malang Raya hari ini Kamis 25 Juni 2020.

UPDATE Virus Corona di Malang hari ini merangkum perkembangan di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

Melansir, dari infocovid19.jatimprov.go.id dari malam kemarin hingga pagi ini belum ada penambahan di tiga wilayah tersebut.

Saat ini di Kota Malang terdapat 169 orang yang terinfeksi virus corona.

Lalu di Kabupaten Malang terdapat 190 orang yang terinfeksi Covid-19.

Dan di Kota Batu penambahan terdapat 54 orang yang kini terkonfirmasi positif virus corona.

Selain UPDATE Virus Corona di Malang, dalam artikel ini terdapat informasi yang terdampak virus corona di Malang.

Agar lebih rinci, simak rangkuman UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur hari ini:

- UPDATE Virus Corona di Malang hari ini Total ada 169 orang

Jumlah Total Pasien Positif Covid-19 = 169 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 47 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 111 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 11 orang

ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 978 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 329 orang 

update virus corona di Kabupaten Malang ada 190 Pasien

Jumlah Total Pasien Positif Covid-19 = 190 orang 

Pasien Sembuh Covid-19 = 57 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 66 orang

Isolasi di rumah = 16 orang 

Gedung observasi = 30 orang 

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 18 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 414 orang

ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 523 orang

- update virus corona di Batu Total ada 54

Pasien Positif Covid-19 = 54 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 18 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 9 orang

Isolasi di Rumah = 22 orang 

Isolasi di Shelter = 1 orang 

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 4 orang

ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 323 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 106 orang 

- Berikut update berita terkait corona di Malang Raya Jawa Timur:

1. Wali Kota Malang, Sutiaji, meminta kepada masyarakat yang melakukan rapid test dan swab secara mandiri melaporkan kepada RT/RW atau puskesmas setempat.

Hal tersebut dilakukan, agar Pemkot Malang lebih mudah dalam melakukan pendataan dan pengawasan.

Sutiaji membeberkan kenapa kasus Covid-19 di Kota Malang tiap hari terus mengalami kenaikan. Apalagi, kenaikan tersebut berasal dari klaster keluarga yang berada di satu wilayah.

Seperti di Bunulrejo, total ada 13 kasus positif Covid-19 yang tertular dari klaster keluarga. Kemudian ada tambahan 7 orang lainnya hasil dari swab test yang dilakukan secara mandiri.

"Jadi setelah kami telusuri, sekarang banyak orang yang melakukan swab test mandiri. Karena banyak perusahaan yang meminta ketika dia masuk kerja harus pakai swab. Kalau dia reaktif ya harus diswab," ucapnya, Rabu (24/6).

Oleh karenanya, pelaporan tersebut kata Sutiaji merupakan sesuatu yang wajib ketika seseorang selesai melakukan swab test mandiri.

Dengan begitu, dia optimis, bahwa pelacakan dan pengawasan lebih mudah dilakukan apabila mengetahui hasilnya positif ataupun reaktif rapid test.

"Itulah yang jadi alasan kami kenapa mengumpulkan lurah dan puskesmas. Saya minta kepada RT/RW juga untuk menginformasikan ketika ada warganya yang menjalani rapid test, harus lapor dulu ke puskesmas," ucapnya.

Pria yang juga menjabat sebagai ketua gugus tugas Covid-19 Kota Malang itu menyampaikan, bahwa pihaknya hingga kini terus melakukan pelacakan di wilayah yang memiliki kasus klaster keluarga.

Agar nantinya tingkat penyebaran kasus di masing-masing wilayah bisa lebih mudah dipantau dan ditekan.

"Kami mohon masyarakat bersabar dan terus meningkatkan kedisiplinan. Target kami dalam dua minggu ini kasus Covid-19 di Kota Malang mulai berkurang. Dan sekarang sudah berjalan empat hari," tandasnya.

2. Sambut Era New Normal, Malang Town Square (Matos) Pakai Teknologi Pencatat Tamu

Malang Town Square (Matos) bersiap menyambut era kenormalan baru atau new normal. Segala sarana dan prasarana telah disiapkan mulai dari tempat cuci tangan dan pencatat tamu menggunakan teknologi.

Mekanisme pencatatan tamu dilakukan saat pengunjung akan memasuki mal. Setiap orang wajib men-scan QR Code dalam aplikasi Styles.

“Secara otomatis aplikasi akan menghitung setelah mereka scan kode. Jumlah yang di dalam mall berapa akan ketahuan,” ucap Mall Director Matos, Fifi Trisjanti, saat dikonfirmasi, Rabu (24/6/2020).

Dia menjelaskan aplikasi tersebut juga berguna untuk tracing apabila terdapat kasus positif Covid-19 yang terjadi.

Sebab saat mengunduh aplikasi, pengguna diwajibkan mengisi data diri dan nomor telepon.

“Di aplikasi juga ada panduan di mall harus bagaimana,” tuturnya.

Fifi mengatakan Matos juga menggunakan touchless di seluruh fasilitas pencuci tangannya.

Harapannya, penularan melalui fasilitas komunal dapat dihindari sebab tidak perlu bersentuhan.

“Semuanya pakai sensor, hand soap, hand sanitizer juga. Semua kita pakai sensor, Termasuk mau naik lift, kamu pakai sensor," kata dia.

Fifi menyampaikan persiapan Matos menyambut new normal itu telah matang.

Dengan sekian pelibatan teknologi, dapat meminimalisir kerumunan karena bisa dipantau secara real time jumlah pengunjung yang ada di dalam mal.

“Petugas juga kami instruksikan untuk senantiasa memberikan imbauan kepada pengunjung,” tutupnya.

3. Persada Hospital Kota Malang Luncurkan Tes Serologi untuk Deteksi Covid-19 Secara Cepat

Persada Hospital, Kota Malang, Jawa Timur meluncurkan metode pemeriksaan Covid-19 bagi masyarakat yang ingin screening.

Pemeriksaan itu berupa tes serologi antibodi SARS-CoV-2 berbasis laboratorium.

Direktur Persada Hospital, dr David MMRS mengklaim tes yang dikerjakan oleh instrumen robotika ini memiliki sensivitas sampai 98 persen.

Sehingga hasilnya, bisa dipastikan akurat dan hampir tidak ada kasus positif yang tidak terdeteksi.

"Serelogi secara khusus mendeteksi Covid-19. Sensitivitasnya lebih tinggi dibandingkan alat rapid test biasa. Akurasinya bisa 98 persen," ucap David, Rabu (24/6/2020).

Menariknya, kata David, harga tes serologi di Persada Hospital lebih murah dibanding rapid test yakni hanya Rp 129.000.

Hasil tes dapat diperoleh 15 menit sampai maksimal 1x24 jam.

"Dengan jumlah tes yang banyak bisa selesai dalam waktu 1x24 jam saat ini. Tapi ke depan akan kami percepat," katanya.

David mengatakan tes serologi ini adalah jawaban dari banyaknya permintaan masyarakat untuk uji cepat di Persada Hospital.

Sebab sesuai anjuran pemerintah, warga diminta melampirkan keterangan bebas Covid-19 yang dibuktikan dengan hasil tes cepat dan polymerase chain reaction (PCR).

"Beda waktu memang. Masa uji yang diakui untuk persyaratan penerbangan itu 3 hari," ucapnya.

Sebagai informasi, tes serologi lebih akurat dari rapid test serta dapat memastikan antibodi yang timbul adalah paparan dari SARS-CoV-2 atau Covid-19.

Tes serologi antibodi ini telah diakui oleh Conformite Europene (CE) dan National Health Service (NHS).

Testing ini juga digunakan di Amerika Serikat, Australia, Eropa, Inggris, dan Singapura.

(Aminatus Sofya/ Rifky Edgar/Ratih Fardiyah/ SURYAMALANG.COM)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved