Berita Malang Hari Ini

Dinas Peternakan Kabupaten Malang Belum Terima Laporan Hewan Ternak Sakit Jelang Hari Raya Idul Adha

"Kondisi kesehatan ternak baik. Tidak ada wabah, tidak ada laporan juga dari masyarakat kalau ada ternak yang sakit. Masih normal," beber Nurcahyo

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
PETERNAKAN DOMBA - Pemilik Sumber Barokah Farm, Khusnul Khotimah memberi makan domba peliharaannya di Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Kamis (16/7/2020). Aneka jenis domba di peternakan ini dijual dari Rp 2 juta sampai Rp 10 juta per ekor untuk menyuplai kebutuhan konsumen. Menjelang Idul Adha, permintaan domba di peternakan ini mulai mengalami peningkatan. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang belum menerima laporan tentang hewan ternak untuk hari raya Idul Adha yang mengalami penyakit. 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Nurcahyo menerangkan, pihaknya belum menerima laporan tentang hewan ternak yang mengalami penyakit ternak seperti anthrax.

"Kondisi kesehatan ternak baik. Tidak ada wabah, tidak ada laporan juga dari masyarakat kalau ada ternak yang sakit. Masih normal," beber Nurcahyo ketika dikonfirmasi, Minggu (19/7/2020).

Menurut Nurcahyo ada penyakit hewan ternak yang paling berbahaya yang patut diwaspadai.

"Penyakit paling berbahaya anthrax dan luka yang menular itu," ujar Nurcahyo.

Ada cara mudah guna mengetahui kondisi kesehatan hewan ternak agar tidak salah pilih.

"Pokoknya tidak ada luka kelihatan sehat matanya putih bersih sehat. Kalau sapi bersin-bersin ada indikasi, biasanya petugas diberitahu dan disuntik vaksin," jelas Nurcahyo.

Jelang Hari Raya Idhul Adha, harga hewan kurban jenis sapi di Kabupaten Malang masih bervariatif pada situasi pandemi Covid-19.

"Tapi kemungkinan sekarang mulai menurun harganya karena orang melakukan penyembelihan hewan korban pada saat situasi pandemi ini. Namun, saya dapat informasi kalau sapi limosin masih Rp 48 juta," bebernya.

Nurcahyo menegaskan, pihaknya telah memberikan himbauan mengenai penerapa protokol kesehatan pada saat melakukan penyembelihan hewan kurban.

"Kalau menjual harus satu jalur, harus pakai masker jaga kebersihan," tutur Nurcahyo.

Sebagai langkah pengawasan, Nurcahyo sudah menyuruh jajarannya untuk melaksanakan tugas monitoring.

"Panitia penyelenggara dapat rekomendasi oleh teman-teman di lapangan (dinas peternakan)," ungkap Nurcahyo.

Nurcahyo menyarankan agar pembagian daging kurban tidak dilakukan secara berkerumun.

"Nantinya caranya distribusi, tidak mengambil. Jadi panitia kurban diharapkan melakukan distribusi.

Nurcahyo berpesan kepada masyarakat agar tidak mengonsumsi hati sapi atau kambing yang mengandung cacing.

"Kalau warga menemukan cacing hati sebaiknya tidak dikonsumsi. Langsung dibakar atau dikubur saja," sarannya. 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved