Breaking News

Kesehatan

Vaksin Covid-19 dari China Sedang dalam Proses Uji Klinis di Indonesia Oleh Bio Farma, Butuh Relawan

Vaksin Covid-19 dari China Sedang dalam Proses Uji Klinis di Indonesia Oleh Bio Farma, Butuh Relawan

Editor: eko darmoko
Shutterstock
Ilustrasi proses pembuatan vaksin virus corona atau Covid-19 

Namun, tahap selanjutnya akan menjadi fase yang kritis untuk menunjukkan apakah vaksin-vaksin potensial ini benar-benar dapat melindungi dan melawan infeksi.

"Jika diibaratkan tengah membuat pesawat, sekarang kita berada di level produksi," kata Dekan Emory University School of Medicine Atlanta, Dr Carlos del Rio, seperti dikutip NBC News, Selasa (21/7/2020).

"Saat ini, dapat dikatakan bahwa pesawat tersebut dapat lepas landas dari tanah dengan aman."

"Namun, apakah ia sudah bisa terbang dari sini ke Paris? Itu pertanyaannya sekarang," kata dia."

Sejauh ini, kecepatan pengembangan vaksin telah berjalan dengan luar biasa.

Sebab, biasanya dibutuhkan waktu hingga satu dekade untuk sebuah vaksin baru sebelum melalui berbagai tahap pengembangan dan pengujian.

Namun, urgensi pada pandemi ini membuat pengembangan vaksin dipercepat.

Hasil sementara dan kemungkinan kegagalan

Untuk kandidat vaksin dari Okford-AstraZeneca dan CanSino, langkah pengujian selanjutnya adalah fase ketiga dari uji klinis pada manusia.

Dalam fase ini, ilmuwan dapat melihat apakah vaksin potensial tersebut dapat benar-benar bekerja untuk mencegah infeksi virus corona.

Meskipun tidak banyak vaksin yang telah menunjukkan hasil baik di awal mengalami kegagalan di tahap ini, tetapi segala kemungkinan dapat terjadi.

"Bisa saya katakan bahwa di dunia HIV, kami telah melihat begitu banyak vaksin yang mungkin bersifat imunogenik, memproduksi respons imun, dan setelah dibawa ke fase III, mereka (vaksin) tidak melindungi Anda," kata del Rio.

Akan tetapi, del Rio menyebut bahwa sejauh ini, perkembangan dari kedua vaksin Covid-19 tersebut masih menunjukkan hasil positif.

Hasil uji klinis terbaru menunjukkan bahwa kandidat vaksin Oxford-AstraZeneca memicu produksi antibodi dan sel T, yang dapat mengenali dan menyerang sel virus.

Respons imun ini mungkin menjadi kunci karena peneliti masih mencoba mencari tahu apakah ada satu atau banyak faktor yang penting dalam memberikan perlindungan jangka panjang.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved