Nasional

Sejarah Tentang Asal Usul Lomba Makan Kerupuk saat Perayaan 17 Agustus

Sejarah lomba makan kerupuk dijabarkan oleh sejarawan dan penulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, Fadly Rahman.

Editor: eko darmoko
SHUTTERSTOCK/DANI DANIAR via KOMPAS.COM
Lomba makan kerupuk saat peringatan 17 Agustus. 

SURYAMALANG.COM - Lomba makan kerupuk menjadi salah satu tradisi yang wajib diselenggarakan saat memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.

Pemandangan kerupuk yang digantung sudah tak asing lagi saat 17 Agustus tiba.

Orang-orang dengan tangan di bawah dan berusaha menghabiskan kerupuk yang sudah tergantung, siapa yang menghabiskan paling cepat dialah pemenangnya.

Rupanya bukan sekadar untuk bersenang-senang, lomba makan kerupuk menyimpan sejarah dan filosofi tersendiri.

Sejarah lomba makan kerupuk dijabarkan oleh sejarawan dan penulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, Fadly Rahman.

“Seiring dengan kemerdekaan Indonesia, banyak perlombaan-perlombaan yang diadakan saat masa tahun 1950-an,” ujar sejarawan sekaligus dosen Departemen Sejarah Universitas Padjajaran itu kepada Kompas.com, Kamis (6/8/2020).

Pada masa tersebut kondisi politik dan keamanan negara sudah mulai kondusif, karena pada 1945 hingga 1950-an masih banyak peperangan yang mengharuskan rakyat Indonesia mempertahankan kemerdekaannya.

Sehingga masyarakat tidak sempat merayakan kemerdekaan Indonesia dengan beraneka macam perlombaan dan perayaan meriah.

Namun pada 1950-an mulai bermunculan lomba untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.

“Bahkan Bung Karno kala itu mendukung kegiatan-kegiatan hiburan rakyat seperti perlombaan-perlombaan ini,” jelas Fadly.

Perlombaan itu bertujuan untuk menghibur rakyat setelah masa peperangan berakhir.

Ada lomba panjat pinang, tarik tambang, dan makan kerupuk.

Lomba makan kerupuk menjadi salah satu lomba pertama yang diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia kala itu.

Sebab kerupuk identik sekali sebagai makanan rakyat jelata di masa perang.

Kerupuk biasa dikonsumsi oleh kebanyakan masyarakat Indonesia yang berada di strata sosial dan ekonomi bawah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved