UPDATE Virus Corona di Malang Jatim Senin 7 September 2020: Positif Covid-19 Tembus 2508 Sembuh 1780
Terhitung sampai hari Senin 7 September 2020, jumlah total pasien positif Covid-19 kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang kini sudah 2508 orang
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Simak perkembangan update virus corona Malang, Jawa Timur hingga hari ini Senin 7 September 2020.
Sampai saat ini, terjadi penambahan pasien positif virus corona atau Covid-19 yang cukup signifikan di wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Terhitung sampai hari Senin 7 September 2020, jumlah total pasien positif Covid-19 kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang kini sudah mencapai 2508 orang.
Melansir dari data Jatim Tanggap Covid-19, ada total 793 pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19 dari Kabupaten Malang dan 1406 dari Kota Malang.
Sedangkan di Kota Batu, ada 309 pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19.
Sejauh ini ada 1780 pasien positif virus corona atau Covid-19 yang dinyatakan sembuh berasal dari tiga wilayah Malang Raya.
Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang Jawa Timur Kota dan Kota Batu berikut ini:

- update virus corona di Kota Malang
Pasien Positif Covid-19 = 1406 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 922 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 114 orang
Pasien Suspek = 2091 orang
Pasien Dalam Pantauan = 370 orang
- update virus corona di Kabupaten Malang
Pasien Positif Covid-19 = 793 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 637 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 42 orang
Isolasi di rumah = 54 orang
Gedung observasi = 10 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 50 orang
Pasie Suspek = 1211 orang
- update virus corona di Kota Batu
Pasien Positif Covid-19 = 309 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 221 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 23 orang
Pasien Suspek: 400 orang
- update virus corona di Jawa Timur
Pasien Positif Covid-19 = 35634 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 28004 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 2545 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 5045 orang
Pasien Suspek = 8959 orang
*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.
Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id.
Berikut update berita terkait virus corona di Jawa Timur:
Nyawa 27 Dokter Jatim Terenggut Akibat Covid-19, Surabaya Terbanyak, Malang Urutan Ketiga
Pandemi covid-19 belum berakhir di Jawa Timur dan tercatat telah menelan banyak korban jiwa, termasuk dari kalangan dokter.
Sejak Maret 2020 dimana pandemi ini mulai merebak, hingga kini, sudah 27 tenaga medis berprofesi sebagai dokter yang meninggal dunia akibat terpapar covid-19.
Ketua Tim Kuratif Satgas Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi menuturkan bahwa dari 27 dokter yang meninggal tersebut sebanyak 18 orang dokter yang sudah diketahui positif covid-19.
Sedangkan sisanya masih suspect atau kasus probable dengan gejala berat covid-19.
“Dari data kami dari total 27 dokter yang meninggal dunia tersebut 19 di antaranya adalah dokter umum. Lalu 6 dokter adalah dokter spesialis. Dan 2 dokter adalah PPDS,” kata Joni pada SURYAMALANG.COM, Jumat (4/9/2020).

Berdasarkan pemetaan wilayah, dokter yang terbanyak meninggal ada dari Kota Surabaya sebanyak 10 orang, Kabupaten Sidoarjo 4 orang, Malang Raya 3 orang dan Kabupaten Gresik 2 orang.
Joni yang juga Dirut RSUD Dr Soetomo mengatakan bahwa dokter yang meninggal dunia 88 persen tidak dalam tugas menangani langsung pasien covid-19 di ICU.
Mereka kebanyakan tertular di luar bangsal-bangsal perawatan khusus covid-19.
“Mungkin tertular di UGD, kena di luar atau mereka ternyata merawat pasien yang OTG. Jadi bukan tertular saat merawat pasien covid-19,” tegas Joni.
Sebab di ruang khusus perawatan pasien covid-19 risikonya memang lebih besar, akan tetapi sekuritasnya jauh lebih terjaga.
Penggunaan APD lengkap, ruang isolasi yang menggunakan tekanan negatif, sehingga keamanann Nakes (Tenaga Kesehatan) relatif terjaga.
Ditegaskan Joni, dari 6 dokter spesialis yang meninggal dunia di Jatim, yang paling banyak meninggal dunia adalah spesialis penyakit dalam, kemudian psikiatri. Kemudian disusul dengan dokter spesialis bedah umum, paru, obgyn, dan THT. Serta anastesi, neurologi, pediatri, dan radiologi.
“Angka dokter yang meninggal secara nasional saat ini sudah 101 orang dokter. Maka ini harapannya menjadi pengingat kita bersama, covid-19 ini bukan konspirasi, coba lihat banyak dokter kita yang meninggal dunia, masyarakat harusnya lebih aware agar menurunkan penyebaran covid-19 bersama-sama,” tegas Joni.
Sebab hulu dari pandemi ini adalah penyebaran, hilirnya adalah sistem kuratif.
Jika hulunya tidak teratasi, kasus makin bertambah, bed perawatan dalam jumlah berapun tidak akan cukup.
Dan dokter bersama Nakes yang berjuang menyembuhkan pasien covid-19 tidak akan pernah istirahat selama pertambahan kasus covid-19 terus terjadi.
“Maka tak lelah kami mengajak empati warga masyarakat agar jaga protokol kesehatan. Pakai masker, sederhana sekali tapi sangat berarti. Hindari kerumunan, jangan lupa cuci tangan dengan sabun, pandemi ini berakhir jika kasus tidak bertambah,” tegas Joni.
Di sisi lain, selain dokter, yang juga banyak meninggal dunia adalah tenaga kesehatan.
Total ada sebanyak 499 tenaga kesehatan di Jatim yang terjangkit covid-19.
Dari ratusan Nakes tersebut yang meninggal dunia karena covid-19 ada sebanyak 40 orang.
Yang paling bahyak adalah perawat, yaitu sebanyak 14 orang. Kemudian juga ada bidan sebanyak 5 orang, serta analis laboratorium, sebanyak 1 orang, radiografer 1 orang, lalu terapis gigi dan mulut 1 orang, dan sisanya adalah dokter sebagaimana dijelaskan di atas.
Di sisi lain Ketua Tim Tracing Satgas Covid-19 Jatim Kohar Hari Santoso mengatakan tim bergerak cepat dalam menangani tracing Nakes yang terpapar covid-19.
“Kita bekerja sama dengan rumah sakit dan Puskesmas. Tracing dilakukan menyeluruh pada yang kontak erat hingga keluarga yang terpapar. Tidak hanya Nakes tapi semua profesi yang terpapar covid-19,” tegas Kohar.
Terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa menekan angka kematian menjadi prioritas dalam penanganan covid-19 di Jatim.
Sebagaimana diketahui per malam ini kasus covid-19 Jatim tembus di angka 35.005 kasus. Di mana ada sebanyak 350 orang tambahan kasus baru dalam hari ini.
Sedangkan angka kematian kasus di Jatim diketahui 2.488 orang atau 7,11 persen.
Sedangkan angka kesembuhan mencapai 78,28 persen, dengan jumlah pasien sembuh mencapai 27.401 orang.
“Dalam penanganan pasien covid-19 yang saat ini kita lakukan adalah mengupayakan pasien covid-19 tidak sampai terjadi kekuranagn oksigen atau hypoxia. Maka dari itu kunci penanganan adalah cepat dan tepat. Jangan sampai pasien harus menggunakan ventilator, maka kita berupaya memperbanyak HFNC atau High Flow Nassal Cannule,” kata Khofifah.
Pasalnya dari penelitian yang dilakukan satgas covid-19 Jatim seratus persen pasien covid-19 yang tertangani dini dengan terapi HFNC dinyatakan sembuh atau berhasil.
Berbeda jika sudah menggunakan ventilator, yang memberikan hasil sebaliknya.
Data Mortalitas Dokter Karena Covid-19 :
- Dokter Umum : 19
- Dokter spesialis : 6
- PPDS : 2
Angka Mortalitas Dokter Karena Covid-19 Berdasarkan wilayah :
- Surabaya 10
- Sidoarjo 4
- Malang Raya 3
- Gresik 2
- Sampang, Probolinggo, Blitar, Kota Blitar, Bangkalan, Lamongan, Kediri, Tuban (masing-masing 1) (Fatimatuz Zahroh)