Berita Batu Hari Ini
2 Desa di Batu Belum Tersentuh Program Nomor Rumah, Kades Mengaku Sering Ditagih Warga
Tidak semua rumah di Kota Batu mendapat fasilitas berupa nomor rumah berbentuk buah
Penulis: Benni Indo | Editor: isy
SURYAMALANG.COM | BATU - Tidak semua rumah di Kota Batu mendapat fasilitas berupa nomor rumah berbentuk buah. Padahal, program tersebut telah dilaksanakan sejak 2014 hingga 2016.
Kepala Desa Beji, Deni Cahyono, menjelaskan kalau warganya tidak mendapatkan plakat nomor yang telah diprogramkan itu.
"Belum ada yang menerima alias 0 persen. Saya tahu persis program ini, sebab waktu itu saya jadi Ketua RW. Saya turun langsung mendata warga. Tapi ya gitu, tidak ada realisasi sampai sekarang," katanya, Senin (21/9/2020).
Sekadar informasi, pada 2016 lalu, ada 2.244 rumah yang harusnya mendapat jatah.
Deni mengaku bingung kenapa desanya tidak mendapat jatah plakat seperti desa atau kelurahan yang lain.
Ia juga pernah mempertanyakan kebijakan tersebut ke Pemkot Batu, namun belum mendapatkan jawaban yang akurat.
Di sisi lain, Deni kerap ditanya warganya soal plakat nomor rumah.
"Karena saya ditanyai terus sama warga, ya saya tanyakan ke dinasnya waktu Musrenbang. Jawaban, belum mengetahui secara persis program penomoran rumah. Sebabbaru menjabat," tambah dia.
Dikatakan Deni, nomor rumah sangat penting.
Selain sebagai identitas dan petunjuk, nomor rumah mengidentikan kalau kawasan tersebut tertib.
Nomor rumah juga mempermudah kiriman paket.
Deni sering menjumpai pengirim paket kebingungan mencari.
"Kalau gak ada nomor rumah kan gak bisa menunjukkan alamat secara detail. Jasa pengiriman atau ojek daring sering kebingungan mencari alamat ketika mau mengirim atau mengambil barang. Itu yang menjadi kendala, bisa juga menghambat kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat setempat," beber Deni.
Kepala Desa Pesanggrahan, Imam Wahyudi juga mengeluhkan hal yang sama.
Ia mengatakan jika warganya sering menanyakan kejelasan plakat ke pihak desa.
Warga ingin rumahnya memiliki papan nomor baru yang lebih bagus.
"Program itu sudah lama, sekitar tahun 2014-2016 kalau tidak salah. Di Pesanggrahan nol persen, intinya belum ada warga yang menerima," terangnya.
Imam sampai lupa berapa warga yang harus menerima karena sudah sangat lama tidak ada kabarnya program tersebut.
Warga pernah menanyakan ke pemerintah desa, ditindaklanjuti desa bertanya ke dinas terkait.
"Dinas hanya menjanjikan dan mengupayakan. Sejauh ini belum ada realisasi," jelas Imam.
Ada 61.844 ribu plakat yang diberikan secara bertahap sejak 2014.
Untuk bentuk model setiap kecamatan berbeda, Kecamatan Junrejo berbentuk jeruk, Kecamatan Batu berbentuk apel, dan Kecamatan Bumiaji berbentuk stroberi.