Siswa SMA Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon, Keluar Asap dan Sempat Batuk Darah
Menunggu adik di bawah pohon, siswa SMA tewas tersambar petir saat berteduh, tubuhnya keluar asap dan sempat batuk darah
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
"Kemudian sang paman, Dominggus Bunganawa meraba leher Deviola, karena masih terasa hangat. Mereka langsung membawanya ke RSUD WZ Johannes Kupang," kata dia dikutip dari Kompas.com artikel 'Siswi SMA Tewas Tersambar Petir Saat Duduk di Bawah Pohon'.

Tiba di rumah sakit, petugas medis sempat memberikan pertolongan pertama mengunakan alat pacu jantung sebanyak tiga kali di bagian dada.
DT sempat bergerak dan batuk, namun dari mulutnya mengeluarkan darah.
Saat itu juga korban tidak bergerak dan akhirnya meninggal dunia.
Keluarga menerima kematian DT sebagai musibah.
Saat ini, jenazah DT masih disemayamkan di rumah duka, sambil menunggu pemakaman.
- Tragedi Serupa di NTT
Sebelumnya, peristiwa serupa juga terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebanyak delapan orang warga tersambar petir pada Selasa (1/12/2020) saat hujan deras mengguyur di dua lokasi berbeda.
Peristiwa sambaran petir pertama terjadi di Dusun Sanenu, Desa Bokong, Kecamatan Taebenu , Nusa Tenggara Timur (NTT, Selasa (1/12/2020).
Sebanyak tujuh pekerja proyek pembuatan saluran air disambar petir, hingga mengakibatkan tiga orang meninggal dunia di lokasi, sedangkan empat lainnya dibawa ke rumah sakit.
Baca juga: Kelakuan Nia Ramadhani Belanja di Mall Seperti Dapat Uang Kaget, Toko Mau Tutup Terpaksa Buka Lagi
Baca juga: Update Zona Merah Jatim Senin 7 Desember 2020: Bojonegoro Zona Oranye, Jember Merah, Sampang Kuning

Sementara di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), seorang warga juga tewas akibat disambar petir.
"Tiga orang meninggal di lokasi dan empat orang lainnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kupang," ujar Kapolsek Kupang Tengah Ipda Elpidus Kono Feka, kepada sejumlah wartawan, di Kupang, Selasa (1/12/2020) petang.
Tiga orang yang tewas seketika masing-masing Matias Morreira (35), warga Desa Manusak Kecamatan Kupang Timur; Edemundo DC Da Concecao (20) warga Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto; dan Herman da Concecao (18) warga Desa Raknamo.
Sedangkan empat orang yang dilarikan ke rumah sakit yang kini dalam perawatan adalah Carlos Soares (59), Antoni Marqez (40), Antonio da Conceicao (24) dan Manuel Soares (22).
Keempat orang itu tercatat sebagai warga Desa Oefeto, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang.