Penanganan Covid
Pemkab Sidoarjo Akan Berlakukan Lockdown Desa saat PPKM, Tapi Masih Tunggu Data Penyebaran Covid-19
Dinkes Sidoarjo menyebut daerah yang penyebaran covid-19 nya sedang tinggi ada di Waru, Wonoayu, dan Sedati.
Penulis: M Taufik | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : M Taufik , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SIDOARJO – Rencana Pemkab Sidoarjo untuk menerapkan lockdown desa masih belum dijalankan dalam penerapan Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) saat ini.
PPKM di Sidoarjo sudah berjalan.
Jam malam, pembatasan operasional pusat perbelanjaan, resto, café dan sebagainya sudah dilakukan.
Tapi rencana lockdown desa belum bisa dijalankan.
Ada sejumlah alasan yang disampaikan Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono. Di antaranya, terkait data yang perlu pengecekan di lapangan dan sejumlah pertimbangan untuk melaksanakan kebijakan ini.
“Kami sudah menggelar rapat bersama Forkopimda terkait rencana lockdown desa. Data yang ada perlu dicek ke lapangan untuk memastikan kondisi riilnya seperti apa,” jawab Cak Hud, panggilan Hudiyono, Selasa (12/1/2021).
Apalagi, dalam cocokan data itu disebutnya ada beberapa perbedaan dalam perkembangannya.
Dicontohkan, Dinkes Sidoarjo menyebut daerah yang penyebaran covid-19 nya sedang tinggi ada di Waru, Wonoayu, dan Sedati.
“Saya dapat data dari Provinsi, yang terbaru ini Gedangan sedang tinggi. Nah, kondisi ini perlu sinkronisasi. Perlu pengecekan di lapangan, bagaimana kondisi terbaru,” lanjutnya.
Jika ada penampahan 10 orang lebih pasien baru, disebutnya perlu lockdown.
Bisa lockdown desa atau lockdown tingkat RW, tergantung kondisinya.
Menurutnya, klasifikasi desa yang akan dilockdown adalah desa berstatus zona merah.
Tapi sejauh ini, laporan Dinkes menyebut bahwa dari 18 kecamatan di Sidoarjo, hanya beberapa zona oranye. Lainnya kuning.
“Di setiap kecamatan perlu dicek menyeluruh, kalau ada desa atau RW yang tingkat penyebarannya tinggi, pasien aktif lebih dari 10 orang, perlu dilockdown. Itu upaya untuk mencegah penyebaran agar tidak meluas,” ujar Cak Hud.