Berita Malang Hari Ini
Dekan Fisip UB Sebut PPKM Mikro Kurang Disosialisasikan ke Masyarakat
Dekan Fisip Universitas Brawijaya (UB) Dr Sholih Mu'adi SH MSi memberikan pandangan tentang PPKM mikro
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: isy
SURYAMALANG.COM | MALANG - Dekan Fisip Universitas Brawijaya (UB) Dr Sholih Mu'adi SH MSi memberikan pandangan tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro sebagai upaya menekan angka penularan Covid-19.
PPKM mikro diberlakukan mulai hari ini, yang mana di Jatim dilakukan di Malang Raya, Surabaya Raya dan Madiun Raya.
"Kritikan saya, memang agak terlambat pemberlakuan PPKM Mikro ini. Selain itu juga kurang sosialisasi PPKM-nya. Tidak bisa dilakukan seperti ini karena banyak masyarakat gak paham. Akhirnya banyak yang abai," kata Sholih pada suryamalang.com, Selasa (9/2/2021) lewat sambungan telepon.
Di satu sisi, pemerintah harus menyelamatkan nyawa penduduknya.
Ia mengapresiasi gerakan di Pemprov Jateng dua hari di rumah.
Kalau hal itu bisa dicegah, ia yakin angkanya akan terus turun.
Tentang kunci sukses di PPKM mikro adalah diperketat.
Selain itu, satgas harus mengawasi sehingga penyebaran di wilayah itu tidak berkembang ke mana-mana.
"Pemerintah harus memperketat dan memberikan pemahaman kepada masyarakat," kata dia.
Menurut Sholih, PPKM mikro tidak ubahnya seperti PSBB cuma istilah saja berbeda.
Dalam menjalankan ini, sebenarnya ada dilema luar bisa yang dihadapi pemerintah.
Pertama, pada faktor ekonomi.
Faktor ini sudah mulai bergerak dan ini tidak boleh dihentikan.
"Kalau sampai dihentikan, pertumbuhan ekonomi kita bisa minus," jawabnya.
Sebab banyak perusahaan melakukan PHK yang luar biasa besar.