Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Terbaru, Kronologi Sebenarnya Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Ada 2 Perbaikan Tertunda
Dalam laporan tersebut KNKT menyebut pengatur sistem daya atau gas (Throttle) pada pesawat mengalami anomali.
Kemudian pada 3 Januari pilot melaporkan autothrottle tidak berfungsi, dan dilakukan perbaikan dengan hasil baik.
Tetapi, pada 4 Januari 2021 autothrottle kembali mengalami kerusakan dan tidak berfungsi.
Kemudian perbaikan pun belum berhasil dilakukan, sehingga dimasukan dalam daftar DMI.
Pada 5 Januari 2021, autothrottle telah berhasil diperbaiki dan DMI pun ditutup.
Kronologi Sebenarnya
Nurcahyo pada laporan pendahuluan juga menjelaskan detik-detik jatuhnya pesawat tujuan Jakarta-Pontianak tersebut.
Dalam penjelasan awal terkait penyebab jatuhnya SJ 182 ini, KNKT menyebutkan pesawat ini telah terbang mengikuti jalur keberangkatan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Kemudian berdasarkan rekaman flight data recorder (FDR) bahwa sistem autopilot pesawat tersebut aktif di ketinggian 1.980 kaki.
Pilot pesawat SJ 182 sempat meminta kepada petugas Air Traffic Controller (ATC) untuk berbelok ke 75 derajat dan diizinkan.
ATC pun memprediksi perubahan arah ini akan membuat SJ 182 bertemu dengan pesawat lain dengan tujuan yang sama.
Maka pesawat ini pun diminta untuk mempertahankan ketinggian di 11 ribu kaki.
"Pada ketinggian 10.900 kaki, menurut data FDR sistem autopilot tidak aktif dan tuas throttle sebelah kiri kembali turun dan tenaga semakin berkurang sedangkan tuas throttle sebelah kanan tidak bergerak," ucap Nurcahyo.
Kemudian pada ketinggian tersebut, pesawat kemudian mulai turun dan sistem autopilot tidak aktif atau disengage.
Sikap pesawat pun menurut data FDR pada posisi naik atau pitch up, dan pesawat miring ke kiri. Kemudian tuas mesin Throttle sebelah kiri kembali berkurang.
Melihat anomali tersebut, lanjut Nurcahyo, ATC pun meminta pesawat SJ 182 untuk menaikkan ketinggian ke 13 ribu kaki dan dijawab oleh pilot.