Berita Batu Hari Ini

DLH Batu akan Normalisasi Instalasi Lindi TPA Tlekung

Kepala DLH Kota Batu menyampaikan rekomendasinya adalah agar instalasi pengolahan lindi harus dinormalisasi kembali sesuai standar yang ada.

Penulis: Benni Indo | Editor: isy
Hippam Junrejo/suryamalang.com
DLH Batu, Pemdes Junrejo, Pemdes Tlekung dan Hippam Junrejo memantau langsung kondisi dampak pencemaran lindi, Selasa (16/2/2021). 

Diterangkan mantan Camat Batu itu, air lindi akan masuk ke kolam dan mengalami proses penjernihan.

Ada beberapa tahapan sebelum akhirnya air betul-betul jernih.

Setelah jernih, air dialirkan kembali ke alam.

“Setelah semua tertampung dari kolam, keluarnya ke sumur pantau lalu dikembalikan ke alam dengan kondisi normal. Airnya sudah jernih,” ungkapnya.

Sebagai kepala dinas, Aris akan menyusun kajian bersama staf ahli untuk mengantisipasi peristiwa pencemaran terjadi kembali pada tahun-tahun berikutnya.

Dari hasil kajian tersebut, maka akan keluar rancangan fisik agar lingkungan tetap aman dari potensi pencemaran.

“Ini kan kami antisipasi tahun depan. Ini saya sedang susun kajian, nah hasil kajian ini, akan keluar rancangan fisik dan yang lainnya juga,” paparnya.

Sehari sebelumnya, Perum Jasa Tirta 1 telah mengeluarkan hasil uji laboratorium dari contoh air tercemar yang dikirim warga Desa Junrejo pada 1 Februari 2021.

Berdasarkan rilis resmi dari Pengawas HIPPAM RW 01 Desa Junrejo, Bayu Sakti menerangkan dari 7 parameter uji, hanya 2 parameter yang masuk dalam standar baku mutu, yaitu: pH air 7,43 dari standar 6-9 dan TSS atau sifat pengotor air yang melayang/suspended sebesar 165,8 mg/L dari standar baku mutu maksimum 400 mg/L.

"Parameter selebihnya hasilnya jauh kurang atau jauh melebihi standar baku mutu," ujar Bayu, Rabu (17/2/2021).

Kelima parameter itu adalah DO atau oksigen terlarut untuk sifat daya dukung makhluk hidup sebesar 0,5 mg O2/L dari standar baku mutu minimum 3 mg O2/L atau hanya seperenamnya.

Kedua, BOD sebesar 66,45 mg/L dari baku mutu maksimum 6 mg/L. Ketiga, COD sebesar 211 mg/L dari baku mutu maksimum 50 mg/L.

Keempat Amonia, yang menyebabkan air menimbulkan bau, sebesar 7,136 mg/L.

Terakhir, Fosfat Total (PO4-P) sebesar 1,808 mg/L dari baku mutu maksimum 1 mg/L.

"Dari hasil di atas, Pengawas HIPPAM Sumber Kembang meminta kepada jajaran pengurus HIPPAM agar benar-benar mengamankan tandon air dan jaringan pipa air bersih supaya tidak sampai kemasukan air sungai, utamanya saat banjir," papar Bayu. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved