Penanganan Covid
Alat Deteksi Covid-19 Lewat Bau Keringat Ketiak I-Nose C-19 ITS Uji Profil di RS, Cukup Rp 10 Ribu
Alat deteksi Covid-19 ini diklaim memiliki biaya yang murah, kurang dari Rp 10 ribu.Hasil deteksi juga bisa didapat dengan sangat cepat,hanya 3 menit.
Penulis: sulvi sofiana | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Sulvi Sofiana , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Inovasi alat pendeteksi Covid-19 melalui bau keringat ketiak yang dinamakan I-Nose C-19 mulai dicoba di Rumah sakit.
Alat I-Nose C-19 rancangan guru besar Institute Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno itu kini memasuki tahapan uji profil.
Untuk itu dilakukan kerjasama dengan RSI Jemursari untuk menggunakan I-Nose C-19 sebagai alat skrining yang aman, murah dan efisien setelah alat ini melewati uji klinis tahap satu.
Alat deteksi Covid-19 ini diklaim memiliki biaya yang murah, kurang dari Rp 10 ribu.
Hasil deteksi juga bisa didapat dengan sangat cepat, hanya butuh waktu sekitar 3 menit untuk mendeteksi seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak.
Ketua Yayasan RS Islam Surabaya (Yarsis), Prof Muhammad Nuh menuturkan alat yang dikembangkan Prof Riyanarto Sarno adalah alat untuk skrining awal deteksi Covid-19. Oleh karenanya harus memenuhi tiga persyaratan.
"Pertama biaya terjangkau tidak sampai Rp 10 ribu, kecepatan skrining hingga 3 menit untuk menyimpulkan hasil positif atau negatif. Dan yang tidak kalah penting alat ini aman. Dalam artian, keringat ketiak aman tidak akan menular. Karena penularan covid lewat mata hidung dan mulut," ujarnya usai serah terima alat I-Nose C-19, Senin (22/2/2021).
Apalagi, imbuh Prof Nuh juga cara kerja I-Nose C-19 yang mudah sangat bermanfaat bagi rumah sakit dalam memberikan pelayanan khususnya pada pasien Covid-19.
Sebab, selama ini tes PCR pasien Covid-19 sebelum dinyatakan negatif membutuhkan waktu dan biaya relatif mahal.
"Namun dengan i-nose bisa lebih mudah aman dan efisien," ungkapnya.

Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno mengakui alatnya merupakan alat skrining awal berbasis artificial intelligent yang tidak bisa menggantikan PCR sebagai golden standart
"Efektifitas alat yang diuji dari keringat di ketiak pasien ini mencapai 91 persen. Sehingga memang i-nose bisa membantu tenaga medis untuk melakukan skrining tanpa harus menunggu lama. Apalagi biaya yang dikeluarkan juga tak sampai Rp 10 ribu"jelasnya.
Riyan sapaan akrabnya menyebut saat ini i-nose belum mendapat ijin edar dari Kemenkes.
Alat Deteksi Covid-19 Melalui Bau Keringat Ketiak
I-Nose C-19 ITS
I-Nose C-19
RSI Jemursari
Riyanarto Sarno
ITS
Institut Teknologi Sepuluh November
Covid-19
suryamalang.tribunnews.com
SURYAMALANG.COM
Ini Fakta Hitungan Data Gelombang Ketiga Covid-19 di Jawa Timur, Gubernur Khofifah Beber Strategi |
![]() |
---|
Gubernur Jatim Khofifah Tegaskan PTM Tetap Jalan Meski Tren Covid-19 Naik, Ini SOP Untuk di Sekolah |
![]() |
---|
Wali Kota Malang Akhirnya Akui Ada Kasus Covid-19 Omicron, Beda dengan Kasus Banjararum Singosari |
![]() |
---|
Beda Data Kasus Covid-19 Omicron dengan Dinkes Jatim, Kadinkes Kota Malang: Belum Ada Temuan Omicorn |
![]() |
---|
Kasus Covid-19 Omicron di Kabupaten Malang, Satu RT di Desa Banjararum Singosari Lockdown Lokal |
![]() |
---|