Penanganan Covid

Alat Deteksi Covid-19 Lewat Bau Keringat Ketiak I-Nose C-19 ITS Uji Profil di RS, Cukup Rp 10 Ribu

Alat deteksi Covid-19 ini diklaim memiliki biaya yang murah, kurang dari Rp 10 ribu.Hasil deteksi juga bisa didapat dengan sangat cepat,hanya 3 menit.

Penulis: sulvi sofiana | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Ahmad Zaimul Haq
I-Nose C-19 - Inovasi gagasan guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Riyanarto Sarno, yakni I-Nose C-19, Senin (22/2) usai diserahkan secara resmi untuk digunakan di Rumah Sakit Islam Jemursari (RSI Jemursari) Surabaya. Penyerahan I-Nose C-19 termasuk dalam uji profile yang sedang dilakukan oleh tim ITS. 

Diungkapkan Ryan, I-Nose C-19 merupakan hasil penelitian selama empat tahun yang kemudian dioptimalkan dengan menyesuaikan virus Covid-19 sejak Maret 2019 lalu.

Alat deteksi Covid-19 karya Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD , inovasi alat pendeteksi Covid-19 melalui bau keringat ketiak yang dinamakan I-Nose C-19. Alat itu saat ditunjukkan sistem kerjanya oleh Wakil Gubernur Emil Dardak, Senin (18/1/2021)
Alat deteksi Covid-19 karya Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD , inovasi alat pendeteksi Covid-19 melalui bau keringat ketiak yang dinamakan I-Nose C-19. Alat itu saat ditunjukkan sistem kerjanya oleh Wakil Gubernur Emil Dardak, Senin (18/1/2021) (SURYAMALANG.COM/Sulvi Sofiana)

Saat ini, i-nose c-19 telah melalui fase satu uji klinis.

“Ke depannya akan ditingkatkan lagi data sampling-nya untuk izin edar dan dapat dikomersialkan ke masyarakat,” ujar dosen Teknik Informatika ITS ini.

Ryan berharap, I-Nose C-19 ini dapat segera dikomersialkan dalam waktu maksimal tiga bulan ke depan.

“Melihat semakin meningkatnya penyebaran virus Covid-19 ini dunia membutuhkan banyak teknologi screening yang mudah dan cepat diimplementasikan,” pungkasnya.

Wakil Rektor IV Bambang Pramujati ST MScEng PhD yang turut mendampingi mengungkapkan, jika penemuan yang digagas tim peneliti ITS ini merupakan salah satu lanjutan dari kontribusi ITS di era pandemi Covid-19 saat ini.

Nantinya setelah melewati serangkaian uji coba dan peningkatan sampel, diharapkan bisa mempercepat proses pendeteksian orang-orang yang terduga terjangkit virus Covid-19 maupun tidak.

"Dengan adanya inovasi dari ITS ini, kami (ITS) juga meminta dukungan dari Pemprov Jatim untuk bisa bersama-sama memperkenalkan dan mengembangkan penemuan ini lebih lanjut," ujar Bambang.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved