Pembunuhan di Dampit Malang
KRONOLOGI Anak Bunuh Ayah Kandung di Dampit Malang, Ada Luka Bakar & Sayatan di Tubuh Korban
KRONOLOGI Anak Depresi Bunuh Ayah Kandung di Dampit Malang, Ada Luka Bakar & Sayatan di Tubuh Korban
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Anak kandung tega membunuh ayahnya di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Korban pembunuhan ini adalah petani bernama Tamin (46) warga Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang
Jenazah Tamin ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di kediaman anak kandungnya pada Selasa (23/3/2021) pagi.
Kepala Desa Bumirejo, Sugeng Wicaksono membenarkan peristiwa tewasnya Tamin kepada SURYAMALANG.COM.
Kata Sugeng, sebelum mayat ditemukan, ada salah satu tetangga yang mendengar sebuah teriakan yang berasal dari rumah warga bernama Adi, pada Selasa dini hari.
Adi diketahui merupakan anak kandung Tamin.
Lalu, saat sinar matahari mulai terbit, warga yang bernama Sutrisno mencoba mendatangi rumah Adi.
Saksi mendatangi rumah korban karena penasaran sosok korban tidak terlihat pulang ke rumah sejak semalam.
Sesampainya di rumah korban, saksi berteriak memanggil nama Tamin.
Namun, teriakan tersebut tak kunjung mendapat respon dari korban.
Penasaran, saksi kemudian mencoba memasuki rumah tersebut lewat garasi yang ternyata tidak terkunci.
"Setelahnya, saksi mendapati korban sudah terbujur kaku dengan bercak darah di lantai," ujar Sugeng ketika dikonfirmasi.
Sugeng menambahkan, luka sayatan yang dialami korban terdapat di bagian wajah.
Bahkan terdapat luka bakar di bagian kaki korban.
Sugeng menerangkan korban saat ini telah dibawa ke kamar mayat RSSA Kota Malang.
"Mengetahui peristiwa itu, saksi kemudian melaporkan ke polisi," beber Sugeng.
Sugeng juga bercerita, Adi merupakan anak kandung Tamin.
Namun, Tamin tidak tinggal serumah dengan Adi.
Korban tinggal di sebuah rumah yang berjarak 500 meter dari kediaman Adi.
Tamin tinggal bersama istrinya.
Di rumah yang menjadi TKP penemuan mayat itu, Adi tinggal sendirian setelah bercerai dengan istrinya.
Diketahui, Tamin acap kali pergi ke rumah yang ditinggali Adi untuk melihat kondisi Adi yang dikabarkan depresi.
"Adi ini anak pertama Pak Tamin."
"Informasinya, Adi mengalami depresi selama beberapa tahun belakangan."
"Sudah sering dibawa berobat ke mana-mana, keluar masuk RSJ," ungkap Sugeng.
Ketika peristiwa penemuan mayat itu berlansung, saksi mata tidak mendapati keberadaan Adi di rumahnya itu.
"Karena, saat dan pasca kejadian pemuan mayat itu (Adi) sudah tidak ada dirumah itu," ucap Sugeng.
Semasa hidup, Sugeng bercerita jika Tamin merupakan sosok yang pendiam.
"Kalau selama ini Pak Tamin dikenal baik, pendiam orangnya," tutup Sugeng.
Di sisi lain, Kasatreskrim Polres Malang, AKP Donny Kristian Bara Langi membenarkan peristiwa penemuan mayat diduga korban pembunuhan tersebut.
Donny menyatakan akan melakukan langkah-langkah penyelidikan guna menemukan pelaku dalam kasus tersebut.
"Menangani kasus merupakan hal yang biasa dinamika organisasi.
Mendengar hal tersebut kami sedang turun ke TKP menindaklanjuti langkah-langkah untuk menemukan siapa pelakunya," ujar Donny usai menjalani serah terima jabatan Kasatreskrim Polres Malang pada Selasa siang. (M Erwin)

Berita pembunuhan lainnya
Sucipto Bacok Paman, Bibi dan Kakek di Trenggalek, Ada yang Meninggal Dunia, Luka Berat dan Ringan
Seorang pria di Kabupaten Trenggalek membacok tiga orang, Selasa (23/3/2021) siang.
Satu dari tiga korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sementara dua lainnya menderita luka ringan dan berat.
Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Tatar Hernawan membenarkan adanya kejadian itu.
Pembunuhan terjadi di Dusun Kasian, Desa Dongko, Kecamatan Dongko.
"Tersangka sudah kami bawa ke Polres Trenggalek," kata Tatar.
Pantauan di tempat kejadian, aparat telah memasang garis polisi dan menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Berdasarkan laporan kepolisian, tersangka adalah Sucipto (35), warga desa setempat.
Seorang korban meninggal bernama Wardi (74, kakek).
Sementara dua korban luka-luka adalah pasangan suami-istri Maryono (74, paman) dan Juminem (64, bibi).
Kepala Desa Dongko Marni, di lokasi kejadian, menjelaskan, tersangka dan tiga orang korban masih satu keluarga besar.
"Pelaku ini keponakannya dua korban yang luka-luka. Sementara korban meninggal adalah Mbahnya (kakek) pelaku," kata Marni.
Saat ini, pelaku telah diamankan oleh aparat. Ia telah dibawa ke Mapolres Trenggalek untuk dimintai keterangan. (Afla)