5 Kejanggalan Kasus Sate Beracun, Anak Driver Ojol Tewas Usai Buka Puasa, Musibah Order-an Offline

Simak 5 kejanggalan kasus sate beracun, anak driver ojol tewas usai buka puasa, musibah order-an offline yang tak diduga

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda/Canva.com
Bandiman driver ojol yang anaknya tewas setelah makan sate beracun (kiri) dan ilustrasi sate (kanan) 

Namun, ia mengakui, sulit untuk mengetahui jenis racun apa yang terkandung di sate itu jika hanya membaca dari berita.

“Kita harus tahu gejalnya dulu. Harus lengkap,” tuturnya lagi.

Gejala itu kemudian dihubungkan dengan hasil pemeriksaan pada korban serta hasil uji sampel dari sisa makanan.

Ditanya apakah mungkin racun yang digunakan mirip dengan sianida, Lipur enggan berspekulasi.

Menurutnya, apa yang terjadi menimpa NFP harus menunggu pernyataan resmi dari aparat dan sebaiknya tidak berasumsi.

“Tetap harus nunggu dari hasil lab ya, biar bisa dipastikan,” tandasnya.

  • Ada 4 Saksi yang diperiksa  

Kapolsek Sewon, Kompol Suyanto mengatakan pihaknya masih menunggu hasil laboratorium makanan.

Sisa sate yang dikonsumsi oleh Naba sudah dikirimkan ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta.

"Kami masih menunggu hasil laboratorium. Dugaan dari makanan, makanya kami menunggu hasil pemeriksaan makannya. Saat ini masih belum keluar (hasil laboratorium), mungkin tidak lama lagi,"katanya, Selasa (27/04/2021).

Polsek Sewon tidak melakukan autopsi jenazah bocah 8 tahun itu.

Hal itu karena pihak keluarga keberatan.

Sembari menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, pihaknya melakukan pendalaman pemeriksaan.

Salah satunya dengan mengambil keterangan dari saksi-saksi.

Hingga saat ini sudah ada sekitar empat saksi yang diperiksa.

Polisi melakukan penyelidikan terkait kasus Paket Sate Bakar di Bantul
Polisi melakukan penyelidikan terkait kasus Paket Sate Bakar di Bantul (Dok Polsek Sewon | Ilusrasi paket sate via TribunJogja.com)

Saksi tersebut berasal dari keluarga korban dan juga dari penerima makanan yang asli (Tomy).

"Saksi sudah kami ambil keterangan, dari keluarga korban termasuk orangtua, kemudian penerima makanan itu. Kan istrinya di rumah, kemarin ayah korban kan bertemu dengan istri Tomy dulu sebelum akhirnya dibawa pulang,"terangnya.

Jajarannya juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, termasuk di lokasi pertama Bandiman, ayah korban menerima pesanan offline.

"Kami sudah cek ke sana dengan INAFIS juga dengan puskemas. Kita cek apakah ada kemungkinan CCTV yang merekam, karena di sana banyak sekali pohon-pohon,"tambahnya. 

Penulis: Sarah Elnyora / SURYAMALANG.COM

Ikuti berita terkait driver ojol dan kasus sate beracun lainnya. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved