Berita Malang Hari Ini

Rahasia Pengemis Kota Batu Raup 18 Juta/Bulan, Bangun Rumah di Kampung dan Gonta-ganti Motor

Rahasia pengemis Kota Batu raup penghasilan 18 juta/bulan, bangun rumah di kampung dan gonta-ganti motor

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Canva.com
Ilustrasi pengemis: berita pengemis Kota Batu yang raup penghasilan fantastis Rp 18 juta per bulan 

Keluarga itu sudah dua bulan berada di Kota Batu. Ia berencana pulang ke Kabupaten Situbondo sepekan setelah Lebaran.

“Setelah Lebaran ketupat pulang ke Situbondo,” kata Hafid.

Penghasilan yang didapat juga tidak sedikit.

Meski ia tidak menyebutkan angka, namun Hafid mengatakan kalau ia harus membayar uang kost sebanyak Rp 600 ribu per bulan.

Hafid sengaja meninggalkan kampung halamannya dengan alasan susah mencari pekerjaan di sana.

Ia pun datang ke Kota Batu dan mengaku menyewa tempat tinggal dengan tarif Rp 600 ribu per bulan.

“Saya tidak punya keluarga di sini,” katanya lagi.

Hafid bersama istri dan anaknya yang berusia dua tahun mengemis di perempatan BCA, Kota Batu. Jelang Lebaran, sejumlah pengemis menyerbu Kota Batu.
Hafid bersama istri dan anaknya yang berusia dua tahun mengemis di perempatan BCA, Kota Batu. Jelang Lebaran, sejumlah pengemis menyerbu Kota Batu. (benni indo/suryamalang.com)

Sementara itu, Kasi Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial dan Advokasi, Dinas Sosial Batu, Hartono menjelaskan ada 13 gepeng yang terjaring dalam razia sejak Januari lalu.

Mereka yang terjaring razia mendapat pembinaan.

"Empat bulan terakhir ini secara berkala melakukan penjaringan bersama Satpol PP. Setelah diamankan mereka langsung dikirim ke Panti Rehabilitasi Sosial milik Pemprov Jatim yang ada di Surabaya untuk menjalani pembinaan. Setelah itu, mereka dipulangkan,” kata Hartono.

Diakui Hartono, para gepeng yang datang ke Kota Batu berasal dari luar daerah.

Mereka malu bila menjadi gepeng di daerahnya.

Maka dari itu, mereka memilih tempat yang jauh dari kampung halamannya.

"Data tahun 2021 ada 13 gepeng sebelumnya tahun 2020 lalu kami telah menjaring 70 gepeng. Kebanyakan dari luar kota,” imbuh dia.

Dinsos Batu tengah menggodok Ranperda Penyelenggaraan Trantibum dan Perlindungan Masyarakat sehingga ada payung hukum jelas bagi pelanggar, baik penerima maupun pembeli.

"Setiap Ramadan hadirnya gepeng musiman akan lebih banyak,” pungkasnya. 

Reporter: Benni Indo/Penulis: Sarah Elnyora.

Ikuti berita pengemis kaya, pengemis, berita Malang dan Kota Batu lainnya. 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved