Pemudik Jalan Kaki dari Gombong ke Bandung Bohong, Ibu Malu, Dani dan Masitoh Sering Bikin Masalah

Fakta sebenarnya pemudik jalan kaki dari Gombong ke Bandung, Ibu di kampung malu, Dani Rahmat dan Masitoh Ainun sering bikin masalah

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/kolase Istimewa/TribunJabar.id
Dani Rahmat dan istrinya Masitoh Ainun (kiri), Ibu Dani Rahmat Suryani (kanan) 

Lebih lanjut, Lilis Suryani yang meneteskan air matanya, saat itu berharap ada uluran dari pemerintah supaya bisa memulangkan anak beserta istrinya ke Medan.

"Semoga pemerintah membantu memulangkan mereka, sebab bukannya saya tidak sayang, tapi sudah cape karena kerap membuat masalah," ucapnya.

Saat Warga Sholat Tarawih, Ada Cewek Panik Tak Pakai Celana Dalam di Kuburan : Jangan Divideoin Om

Ibu Dani Rahmat Lilis Suryani (kerudung hitam) dan adiknya, Fitria Anisa (kerudung abu)
Ibu Dani Rahmat Lilis Suryani (kerudung hitam) dan adiknya, Fitria Anisa (kerudung abu) (Tribunjabar.com)

Memang kata Fitria Anisa, terakhir sebelum keluarga kakaknya itu pergi, sempat bilang mau ngegembel.

Fitria Anisa tak menghiraukan ucapan kakanya, saat itu, tiba-tiba belakangan keluarga kakaknya itu viral.

"Saya dan ibu tidak tahu seperti itu, saya kira balik lagi ke kontrakannya, yang saya tahu mereka ngontrak, tau-tau viral," ucapnya.

Sementara itu Masitoh Ainun, istri Dani Rahmat akhirnya mengakui kebohongannya dan sang suami selama ini.

Masitoh Ainun mengakui, dia tak mudik dari Gombong ke Cangkuang.

Tapi Masitoh Ainun dan suami dengan membawa kedua anaknya sengaja melakukan perjalanan untuk menghidupi keluarga.

Semua berawal dari tempat bekerjanya Dani Rahmat yang gulung tikar.

"Mesin jahit diambi bos, jadi bingung kerjaan enggak ada. Yang ngajak hidup di jalan, saya. Kami turun ke jalan yang penting ada buat makan. Ada yang ngasih kami terima, enggak ada yang ngasih, kami jalan," ujar Masitoh saat ditemui di tempat karantina, Minggu (9/5/2021).

Menurut Masitoh Ainun, sekitar seminggu lalu, mereka kembali melakukan perjalanan.

"Kami dari sini (Cangkuang) ke Cimindi naik angkot. Dari Cimindi naik kereta api ke Purwakarta. Purwakarta-Bandung, ongkosnya cuman Rp 7 ribu. Lalu dari Purwakarta ke Cikarang. Mulai dari Cikarang, kami jalan (kaki)," kata Masitoh Ainun.

Hidupi 6 Anak Kandung dan 1 Anak Angkat dari Hasil Open BO, PSK Online Tewas di Kamar yang Terbakar

Masitoh Ainun, sengaja menggelandang yang ngaku-ngaku pemudik dan viral di media sosial
Masitoh Ainun, sengaja menggelandang yang ngaku-ngaku pemudik dan viral di media sosial (TribunJabar/Lutfi Ahmad Mauludin)

Masitoh Ainun  mengatakan, dari Cikarang, mereka menuju Cikampek, Karawang, Subang, Indramayu.

"Di Indramayu kami dapat tumpangan dinaikkan ke bus. Ditanya tujuannya mau ke mana, kalau sebutin jauh-jauh kasihan orang itu, jadi saya sebut yang dekat saja ke Tegal, ongkos Rp 100 ribu," tuturnya.

Setelah di Tegal, menurut Masitoh Ainun, ia dan keluarganya jalan ke Gombong, Jawa Tengah lalu dari Gombong, mereka balik lagi.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved