Berita Surabaya Hari Ini
ITN Malang Tambah Doktor Baru, Yosimson Teliti Retrofit Kolom Beton Bertulang dengan Kawat Loket
ITN Malang menambah doktor baru yaitu Yosimson P Manaha. Ia baru lulus dari Program Doktor Bidang Keahlian Struktur dari Jurusan Teknik Sipil
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
Kolom yang semula dirancang tidak tahan gempa dibungkus/dililiti dengan Welded Wire Mesh.
Setelah diteliti hasilnya hampir sama kekuatannya dengan sampel kolom beton bertulang yang sejak semula sudah dirancang tahan gempa.
Sedangkan daktilitas kolom yang dibungkus/dililiti WWM melebihi daktlitas kolom beton bertulang tahan gempa.
Artinya, kemampuan kolom yang dibungkus/dililiti WWM mampu berdeformasi yang besar pada waktu gempa.
Yosimson pun pernah menerapkan hasil karyanya di sebuah gedung di Kota Surabaya tahun 2017.
Kala itu gedungnya sudah dalam kondisi miring, dan setelah diterapkan dengan meliliti WWM pada permukaan penampang kolom, ternyata kolom bangunan tersebut kembali kokoh dan bangunan tersebut dapat digunakan kembali.
Menurut Yosimson, tidak terlalu rumit untuk mengaplikasi retrofit kolom dengan WWM.
Kolom beton bertulang bangunan lama yang akan diretrofit, area dinding dibongkar sekitar kolom.
Kemudian, kolomnya diselimuti/dililiti Welded Wire Mesh dan dicor kembali.
“Perkuatan kolom sebenarnya sudah banyak diteliti dan material yang dipakai adalah dengan menggunakan carbon fiber (fiber reinforced polimer), plat baja, dan ferrocement."
"Ada juga yang membungkus kolom menggunakan besi siku. Tapi perkuatan kolom dengan material di atas membutuhkan biayanya cukup mahal.
Namun dengan material WWM ini, biayanya sangat murah dan banyak dipasaran. Penelitian Yosimson menyasar ke gedung-gedung lama yang belum dirancang tahan gempa.
Bangunan gedung dengan jumlah dua lantai atau lebih yang belum dirancang tahan gempa dapat diperkuat kolom-kolomnya dengan WWM.
Sehingga, diharapkan pada saat terjadi gempa kolom masih tetap kokoh berdiri. Di Indonesia, masyarakat saat membangun rumah tinggal lebih mendahulukan praktis dan mudah.
Padahal Indonesia adalah negara rawan gempa. Seharusnya gedung dirancang tahan gempa.
Minimal saat terjadi gempa gedung boleh rusak ringan. Tapi gedung tersebut tidak langsung roboh.
Sehingga orang atau penghuni di dalam gedung atau rumah tersebut masih sempat keluar untuk menyelamatkan diri.