Berita Malang Hari Ini

Update Virus Corona di Malang Jawa Timur Kamis 5 Agustus 2021: Positif Covid-19 24808 Sembuh 16466

Terhitung sampai hari Kamis 5 Agustus 2021, jumlah total pasien positif Covid-19 kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang kini sudah mencapai 24808

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM
Update Virus Corona & Vaksin Malang Jatim 

Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id.

Berikut update berita terkait virus corona dan vaksin Covid-19 di Malang Raya dan Jawa Timur:

1. Pelajar di Kota Batu Terima Vaksin Covid-19

Ratusan pelajar di Kota Batu menerima dosis vaksin Sinovac. Pelaksanaan suntik dosin vaksin Sinovac tersebut di SMK Negeri 3 Kota Batu, Rabu (4/8/2021). 

Plt Kepala SMK 3 Kota Batu, Joko Santoso mengatakan ada 1000 siswa yang akan menerima vaksin. Mereka akan menerima vaksin dalam dua hari berturut-turut.

"Jadi di hari pertama ini ada jatah untuk 500 siswa," ujar Joko, Rabu (4/8/2021).

Ada 10 ruangan yang menjadi tempat vaksin. Masing-masing ruangan hanya dapat diisi oleh 10 siswa. Mereka sudah dicatat untuk masuk ke ruangan mana. 

Hal itu dilakukan oleh pihak sekolah untuk menghindari kerumunan. Pelaksanaan vaksinasi tersebut berlangsung sejak pukul 8 pagi hingga 2 siang.

Pelajar SMKN 3 Batu yang takut jarum suntik dipeluk oleh tenaga medis agar tidak banyak gerak ketika hendak menerima suntikan vaksin.
Pelajar SMKN 3 Batu yang takut jarum suntik dipeluk oleh tenaga medis agar tidak banyak gerak ketika hendak menerima suntikan vaksin. (SURYAMALANG.COM/Benni Indo)

"Kami dapat kuota 1000 sedangkan jumlah murid ada 1020," kata Joko.

Pihak sekolah menyebar kuesioner terlebih dahulu kepada siswa agar diketahui oleh orangtua wali.

Kuesioner tersebut juga merekam data kesehatan siswa yang akan menerima vaksin.

"Kami tebar kuesioner bertujuan untuk mengetahui anak-anak dalam kondisi sehat dan diizinkan orang tua. Serta kalau punya penyakit harus disampaikan dalam kuesioner. Jika punya penyakit bawaan harus dilampiri surat keterangan," katanya.

Siswa juga harus jujur apakah sudah pernah terpapar atau belum. Pasalnya, butuh waktu tiga bulan setelah terpapar jika ingin menerima vaksin. 

Menurut Joko, vaksin kepada siswa sangat penting untuk menunjang terlaksananya pembelajaran tatap muka. Apalagi pelajar SMK membutuhkan belajar praktis, bukan sekadar teori. 

"Mayoritas pembelajaran kami adalah praktek. Seperti membuat film, teknik komputer jaringan dan sebagainya. Sebagian besar harus praktik dan kerja tim," paparnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved