Berita Banyuwangi Hari Ini
Pelajar SMP Buang Bayi ke Sumur Pasca Dirudapaksa Pria 60 Tahun, Polisi Terapkan Restorative Justice
Diketahui siswi SMP tersebut adalah korban rudapaksa atau pemerkosaan.Polisi menerapkan restorative justice pada korban yang masih berusia 14 tahun
Penulis: Haorrahman | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BANYUWANGI - Seorang perempuan yang masih berstatus pelajar SMP, diketahui membuang bayinya yang baru lahir di sumur tempat praktik dokter umum di Banyuwangi.
Aksi pelajar SMP 14 tahun ini terungkap dari rekaman CCTV.
Ia rupanya melahirkan sendiri di toilet saat mendaftar sebagai pasien tempat praktik dokter umum di Kecamatan Kabat.
Setelah dilakukan penelusuran oleh polisi, diketahui siswi SMP tersebut adalah korban rudapaksa atau pemerkosaan.
Polisi menerapkan restorative justice pada korban yang masih berusia 14 tahun tersebut.
Polisi juga telah menangkap pelaku pemerkosaan yang menyebabkan korban hamil.
"Untuk status hukum kami laksanakan restorative justice karena yang bersangkutan masih di bawah umur. Selain itu dia juga korban, sehingga kita laksanakan restorative justice dalam bentuk diversi," kata Kapolresta Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu, Sabtu (11/9/2021).
Restorative justice adalah sebuah pendekatan penyelesaian perkara yang bertujuan untuk membangun sistem peradilan pidana yang peka terhadap masalah korban, dengan melihat pemulihan menyeluruh terhadap dampak buruk yang dialami.
Restorative justice banyak digunakan sebagai alternatif penyelesaian perkara pidana pada anak di bawah umur.
Restorative justice dimaknai sebagai suatu proses untuk memecahkan masalah dan memikirkan bagaimana masalah hukum dengan mengedepankan prinsip kepentingan terbaik bagi anak.
"Kami juga berpikir dengan masa depan anak ini. Apa yang dilakukan memang salah, tapi juga bisa karena panik," kata Kapolresta.
Kasus ini terungkap setelah ditemukan bayi yang dibungkus plastik di sumur tempat praktik dr Neni Destriana, di Kecamatan Kabat, Jumat (10/9/2021).
Perbuatan membuang bayi itu terungkap setelah terekam CCTV di tempat dokter praktik tersebut.
Neni membenarkan pembuangan bayi itu. Neni menjelaskan anak perempuan itu merupakan pasien di tempatnya.
Pasien ini mendaftar dengan keluhan nyeri di perut.