PKL Alun-alun Kota Batu Berbagi Pada Anak Yatim Piatu karena Tahu Rasanya Lapar, Bukan karena Kaya

“Semoga kegiatan seperti ini bisa rutin setiap tahun,” harapnya.

Dewanti cukup antusias mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan itu adalah bentuk rasa syukur, sekaligus menunjukan bahwa masyarakat Kota Batu betul-betul memiliki karakter gotong-royong.

Dalam sambutannya, Dewanti mengakui mengetahui betul kesulitan yang dialami oleh para pedagang karena pandemi.

Ia pun tak bisa menyimpan rasa sedih sekaligus bangga ketika melihat kenyataan bahwa para pedagang masih sempat berbagi kepada sesama.

“Saya benar-benar tahu apa yang dialami pedagang. Saat ini, perasaan saya nano-nano,” kata Dewanti setelah ikut membagikan bantuan kepada para anak yatim dan piatu.

Dewanti bercerita, ia pernah dikomplain oleh warga, karena banyak lampu yang dimatikan saat PPKM Darurat.

Kondisi saat itu memang tidak memungkinkan untuk menyalakan lampu karena adanya pembatasan mobilitas.

Namun kini kondisinya berbeda. Kasus penularan Covid-19 mulai menurun dan ekonomi kembali bergeliat.

Ketika sejumlah tempat wisata buka kembali, banyak orang berdatangan ke Kota Batu.

“Situasi memang seperti itu, tapi kita sangat bersyukur ketika sedikit saja ada peluang, Kota Batu ini seperti laron melihat lampu, semua langsung ke Kota Batu. Itu semua rezeki untuk masyarakat Kota Batu. Kita semua percaya, rizki dan kehidupan ini sudah ada yang mengatur,” ungkapnya.

Dewanti akan menceritakan kepada para ASN di Pemkot Batu agar termotivasi untuk saling membantu dan berbagi dengan sesama.

Menurut Dewanti, gerakan sosial yang dilakukan oleh Komunitas PNS harus dicontoh oleh semua pihak.

“Ini nanti akan saya ceritakan ke ASN agar bisa menjadi contoh. Para pedagang sempat begitu terhimpit, tapi ketika ada niat mulia, rizki seperti ditumpahkan dari langit. Kita memang harus berbagi dan peduli,” terangnya. 

Berita terkait Batu