Breaking News

Berita Batu Hari Ini

Mbah Kus, Tokoh Dusun Jurang Kuali Batu, Penjaga Sumber Brantas dengan Tanam Pohon dan Ritualnya

Sumber Brantas berada di arboretum yang dikelola oleh Perusahaan Umum Jasa Tirta I (PJT I). Seorang warga Kota Batu, Mbah Kus, juga menjaga sumber ini

Penulis: Benni Indo | Editor: isy
benni indo/suryamalang.com
Mbah Kus, tokoh Dusun Jurang Kuali Kota Batu yang giat melindungi Sumber Brantas, termasuk sumber-sumber lainnya di sekitar. 

Caranya ini justru mendorong kepedulian warga terhadap sumber.

Lambat laun, banyak warga turut serta dalam ritual yang diadakan tersebut.

“Kalau dulu tidak ada yang merawat. Saya merangkul orang-orang untuk ikut menyelamati sumber-sumber di sini. Ritual ini saya lakukan biasanya pada saat bersih desa. Kalau di Sumber Brantas ini, ritualnya dengan nasi gurih, terus ada ingkungnya juga,” paparnya.

Ritual tersebut ternyata tidak hanya dilakukan di Sumber Brantas, tapi juga di sumber lainnya seperti di Sumber Sekawan.

Sumber Sekawan masih berada di jalur air Sumber Brantas.

Mimpi Bertemu Sukarno dan Suharto

Hal lain yang diceritakan Mbah Kus adalah pengalamannya saat bertemu Sukarno dan Suharto dalam mimpinya beberapa tahun lalu.

Mbah Kus juga mengaku bertemu Siti Hartinah, atau yang akrab disapa ibu Tien, istri Suharto, dalam mimpinya.

Semua tokoh yang ia temui dalam mimpinya itu berpesan agar dia tetap terus menjaga sumber-sumber air di Desa Sumber Brantas.

“Saya harus menjaga sumber-sumber ini sampai kapanpun,” katanya.

Mbah Kus sempat tidak percaya akan mimpinya itu.

Tapi ia memang melihat sosok Sukarno, Suharto dan Ibu Tien dalam mimpinya.

Setelah bermimpi bertemu para tokoh tersebut, ia pun berangkat ke kompleks makam Suharto di Karanganyar, Jawa Tengah.

Dia juga berangkat ke Kota Blitar untuk mengunjungi makam Sukarno.

“Saya juga ke Makam Samber Nyowo,” katanya.

Pengalaman spiritual itu semakin meyakinkan dirinya untuk betul-betul menjaga Sumber Brantas.

Mbah Kus juga meyakini, Sumber Brantas harus dilindungi untuk keseimbangan alam dan kemakmuran penduduk.

Di akhir wawancara, Mbah Kus mengatakan kebingungan untuk mencari penerusnya.

“Ada rekan saya, tapi juga sudah tua. Perlu generasi baru untuk meneruskan menjaga sumber,” tandas Mbah Kus.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved