Berita Malang Hari Ini

4 FAKTA Anak Bunuh Ayah Kandung di Dampit Malang, Kakak Pelaku Juga Luka Parah Disabet Celurit

Pelaku, yang diketahui bernama Hudi Cahyono, menghabisi bapak kandungnya, Suradi dengan menggunakan senjata tajam, celurit.

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Erwin Wicaksono
Korban Suradi warga Dusun Krajan, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang dievakuasi ke Instalansi Forensik RSSA Kota Malang pada Rabu (5/1/2021). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Peristiwa pembunuhan, seorang anak membunuh ayah kandungnya sendiri membuat geger warga Dusun Krajan, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Rabu (5/12/2021).

Pelaku, yang diketahui bernama Hudi Cahyono, menghabisi bapak kandungnya, Suradi dengan menggunakan senjata tajam, celurit.

Bukan hanya menghabisi nyawa orangtuanya sendiri, pelaku juga menyerang kakak kandungnya, beruntung si kakak masih bisa menyelamatkan diri meski juga mengalami luka berat.

Peristiwa anak membunuh ayah kandungnya di Dampit Malang itu kini telah ditangani Polres Malang.

Berikut ini Kronologi dan fakta-fakta yang didapat SURYAMALANG.COM dari keterangan resmi Satreskrim Polres Malang dan saksi warga sekitar tempat kejadian :

1. Bemula dari Renovasi Rumah

Entah berkaitan langsung atau tidak, sebelum peristiwa maut terjadi terduga pelaku, Hudi Cahyono (37) mulai sering marah-marah ketika rumahnya direnovasi.

Kaur Umum Pemdes Jambangan, Sabar Santoso menerangkan, terduga pelaku menjadi emosional sejak rumahnya diperbaiki pada beberapa waktu lalu.

Ia pun menduga pelaku terusik dengan kegiatan renovasi rumah tersebut. 

"Beberapa hari terakhir pelaku kerap berteriak-teriak dan mudah sekali marah," beber Sabar saat ditemui di kamar mayat RSSA Kota Malang pada Rabu (5/1/2022).

2. Kejadian di Pagi Hari

Peristiwa pembunuhan seorang bapak oleh anak kandungnya sendiri di Dampit Malang ini terjadi di pagi hari, Rabu (5/1/2022) sekitar pukul 07.00 WIB.

Warga tidak tahu secara pasti ketika kejadian pembunuhan berlangsung.

Kaur Umum Pemdes Jambangan, Sabar Santoso mengatakan 

Ia hanya mengetahui korban tergeletak di dapur rumah saat dirinya bersama tetangga mengecek kejadian mengenaskan tersebut.

Sabar menerangkan jika peristiwa pembunuhan itu terjadi pada pukul 07:00 WIB waktu setempat.

Keterangan warga ini dibenarkan Kasatreskrim Polres Malang, AKP Donny Kristian Bara'langi.

"Sekitar pukul 07:00 kami mendapat laporan dari warga yang menemukan orang meninggal di dalam rumah. Dari laporan tersebut kami segera datangi TKP. Kami menemukan ada 2 orang korban. "

"Pertama korban meninggal (Suradi) karena luka bacok di leher dan pundak kana belakang. Sedangkan korban satunya (Ponimi) masih hidup dengan luka berat di bagian jari tangan korban," ujar Donny ketika dikonfirmasi.

3. Ayah dan kakak kandung jadi korban 

Dalam peristiwa mengenaskan ini ada dua korban yang masing-masing adalah ayah dan kakak kandung terduga pelaku.

Korban pertama, Suradi, ayah pelaku didapati sudah meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka akibat sabetan benda tajam.

Korban kedua, kakak pelaku, Ponimi yang mengalami lukadi bagian tangannya.

Sabar menuturkan saat itu, pelaku marah-marah dengan membawa celurit. Senjata tajam tersebut akhirnya ditebaskan ke bagian leher belakang korban hingga akhirnya tewas.

Kata Sabar, aksi kejam pelaku sebenernya sempat disaksikan oleh Ponimi yang merupakan kakak kandung dari pelaku.

Terbuai emosi yang meledak-ledak, pelaku juga berusaha menebas bagian tubuh kakaknya tersebut dengan clurit.

Namun beruntungnya Ponimi berhasil kabur menyelamatkan diri.

"Pelaku juga membabat kakaknya sendiri. Tapi beruntungnya berhasil menyelamatkan diri," kata Sabar.

4. Diduga Depresi, pelaku belum bisa diperiksa

Satreskrim Polres Malang memberikan keterangan terkait kasus dugaan pembunuhan yang dilakukan Hudi Cahyono terhadap bapak kandungnya, Suradi di Dusun Krajan, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Rabu (5/12/2021).

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Donny Kristian Bara'langi menyebut terduga pelaku berhasil diamankan di lokasi kejadian.

Kata Donny, setelah melakukan tindakan keji, pelaku bersembunyi di dalam kamar mandi rumah.

Donny menduga kuat pelaku dalam kasus ini merupakan Hudi yang tak lain adalah anak kandung korban.

"Diduga kuat pelaku adalah anak kandung korban. Dugaan awal korban mengalami depresi tapi masih kami dalami," beber Donny.

Menurut Donny, polisi masih belum bisa melakukan pemeriksaan secara optimal kepada pelaku.

Kondisi kejiwaan pelaku tidak memungkinkan untuk dilakukan interogasi.

Alhasil kondisi tersebut menyulitkan polisi melakukan pemeriksaan.

"Terduga pelaku masih belum bisa dimintai keterangan. Saat proses wawancara dan interogasi di Polsek tidak berbicara sama sekali. Kondisi kejiwaannya tertanggu jadi kami akan menggandeng rumah sakit jiwa," jelas Donny.

Dugaan kuat Hudi merupakan pelaku dibuktikan dengan adanya sebilah celurit yang ditemukan di tempat kejadian perkara.

"Barang bukti yang kami amankan yakni sebilah celurit yang diduga kuat digunakan pelaku. Saat diamankan pelaku juga masih mengamuk," tutupnya.

Kaur Umum Pemdes Jambangan, Sabar Santoso juga menduga pelaku sedang mengalami depresi.

Pasalnya, pelaku tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga akhir-akhir ini.

Sabar mengaku sebenarnya akan membawa pelaku ke Rumah Sakit Jiwa Lawang.

"Sebelum kejadian ini sebenarnya saya akan bawa ke RSJ Lawang tapi masih mengurus KTP. Belum selesai mengurus, pelaku sudah membunuh ayahnya,"beber Sabar.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved