Berita Batu Hari Ini

Desa Wisata di Kota Batu Tidak Efektif

Konsep Desa Wisata di Kota Batu tidak berjalan efektif di tengah upaya pemulihan ekonomi karena kasus pandemi Covid-19 mulai menurun.

Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin

SURYAMALANG.COM, BATU - Konsep Desa Wisata di Kota Batu tidak berjalan efektif di tengah upaya pemulihan ekonomi karena kasus pandemi Covid-19 mulai menurun.

Sejumlah tujuan wisata di desa-desa terlihat sepi wisatawan. Aktivitas perekonomian di sekitarnya juga tidak begitu ramai. 

Di Desa Pendem, desa paling timur Kota Batu ini diusung sebagai Desa Wisata Budaya Pendem.

Pada laman resmi Dinas Pariwisata Kota Batu, dijelaskan Pendem dipilih sebagai desa wisata budaya karena lokasinya merupakan jalur purba yang menghubungkan Malang - Batu - Pujon hingga ke Daha atau Kediri.

Meski begitu, tidak nampak aktivitas kebudayaan yang dapat mendatangkan wisatawan ke tempat ini.

Di Pendem juga terdapat kawasan yang ramai ketika Bunga tabebuya bermekaran. Di desa ini juga terdapatn bangunan peninggalan kerajaan dan penjajah Belanda, namun sepi aktivitas pariwisata.

Hal serupa juga terlihat di Desa Gunungsari, desa yang lokasinya berada di tengah kawasan perkotaan.

Di sini, ada konsep Kampung Ladu, namun konsep ini tidak berjalan baik. Meskipun ada gapura penanda Kampung Ladu, namun hanya ada tiga orang pengrajin Ladu di lingkungan tersebut. 

Ratih Rohaili (36) pengrajin Ladu di Desa Gunungsari mengaku sudah berulang kali didatangi pejabat dari Dinas Pariwisata. Kedatangan pejabat itu sekadar mencatat data-data, tidak ada tindak lanjut hingga saat ini.

"Makannya, kalau ada acara Festival Kampung Ladu, saya tidak mau ikut. Selama ini kami hanya didatangi, tapi tidak ada bantuan berarti. Saya tidak mau hanya dimanfaatkan saja," ujar Ratih.

Kondisi di desa lainnya tidak jauh berbeda. Jika Dinas Pariwisata tidak berbenah, konsep desa wisata ini hanya akan menjadi konsep semata, tanpa dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. 

Sekretaris Komisi B DPRD Kota Batu, Fahmi Alkatiri menyatakan, Disparta memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan. Salah satunya adalah pembinaan terhadap desa wisata yang ada di Kota Batu.

Menurutnya, promosi yang dilakukan saat ini kurang efektif sehingga berdampak pada tingkat kunjungan ke desa wisata.

"Mulai dari promosi potensi wisata di Kota Batu hingga pengembangan Desa Wisata masih kurang efektif.  Desa wisata masih jalan di tempat karena tidak ada pembinaan berkelanjutan," ujar Fahmi.

Fahmi mengkritik kegiatan Dinas Pariwisata yang berlangsung secara seremonial semata. Setelah acara selesai, tidak ada tindaklanjut yang berarti.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved