Breaking News

Ajudan Jenderal Polisi Ditembak Mati

UPDATE Kasus Kematian Brigadir J atau Brigadir Yosua, 3 Perwira Dicopot dan Temuan Rekaman CCTV

Informasi tentang temuan rekaman CCTV dan autopsi ulang jenazah brigadir juga jadi perkembangan terbaru proses pengungkapan misteri kasus ini. 

Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Dyan Rekohadi
Tribunnews.com
Tiga perwira polisi yang dicopot dari jabatannya terkait kasus kematian Brigadir J atau brigadir Yosua. Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto 

SURYAMALANG.COM - Update kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, atau brigadir Yosua, seorang ajudan jenderal polisi yang dilaporkan jadi korban baku tembak sesama polisi di rumah dinas atasannya memasuki babak baru.

Beberapa tahapan baru muncul dan beberapa temuan baru juga terungkap saat polisi, tim khusus bentukan Kapolri hingga beberapa lembaga turut menangani kasus ini.

Salah satu update terkait kasus kematian Brigadir J ini adalah adanya 3 nama perwira polisi yang dicopot dari jabatannya.

Baca juga: UPDATE Peristiwa Brigadir J Tewas Baku Tembak, Kapolri Resmi Non Aktifkan Irjen Pol Ferdy Sambo

Informasi tentang temuan rekaman CCTV dan autopsi ulang jenazah brigadir juga jadi perkembangan terbaru proses pengungkapan misteri kasus ini. 

Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto dicopot dari jabatannya.

Selain itu terungkap juga adanya temuan dari hasil rekaman CCTV.

Rekaman CCTV  di TKP ini sebelumnya banyak dipertanyakan mengingat sejak awal polsi sudah menyatakan rekamn CCTV di rumah dinas Kadiv Propam (TKP penembakan) rusak.

Kepala Divisi Humas (Kadiv Humas) Polri, Irjen Dedi Prasetyo, berjanji pihaknya akan membuka rekaman CCTV terkait kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Namun, hal tersebut akan dilakukan jika tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah selesai melakukan seluruh rangkaian proses penyidikan.

"Tim ini bekerja maksimal. Kita sudah menemukan CCTV yang bisa mengungkap secara jelas tentang konstruksi kasus ini," kata Dedi, Rabu (20/7/2022), dikutip dari Kompas.com.

"(Akan kami buka jika penyidikan selesai) jadi dia tidak sepotong-sepotong, juga akan menyampaikan secara komprehensif apa yang telah dicapai Timsus yang ditentukan Bapak Kapolri," imbuhnya.

Saat ini, rekaman CCTV tersebut tengah berada di laboratorium forensik.

Direktur Tindak Pidana Umum Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi, mengungkapkan ada beberapa hal yang harus disinkronisasi.

Di sisi lain, pihak Keluarga Brigadir J belum mengetahui dan belum melihat rekaman CCTV

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengaku belum melihat rekaman CCTV yang diklaim telah ditemukan oleh polisi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved