Emosi Ferdy Sambo saat Rekonstruksi Jadi Sorotan, Beda Jauh dengan Sikap Putri Candrawathi
Emosi Ferdy Sambo saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J jadi sorotan, beda jauh dengan sikap Putri Candrawathi
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Ferdy Sambo memerintahkan anak buahnya itu menembakkan peluru ke arah Brigadir J.
Setelah ditembak, Brigadir J tewas dan tubuhnya tersungkur di depan kamar.
Ferdy Sambo lantas mengambil pistol jenis HS-19 milik Brigadir J yang diletakkan di pinggang Yosua.
Jenderal bintang dua tersebut lantas mengarahkan moncong pistol ke arah tembok dekat tangga dan melepaskan sejumlah tembakan.
Begitu juga dengan Putri Candrawathi yang memperagakan sejumlah adegan.
Salah satu adegan yang direka ulang yakni pembicaraan antara Putri dengan suaminya di ruangan Sambo di lantai 3 rumah pribadi keduanya di Jalan Saguling.
Dalam ruangan itu, Putri Candrawathi duduk di sofa berdampingan dengan Ferdy Sambo.
Putri Candrawathi yang berbaju putih tampak menundukkan kepalanya.
Tak lama, dia seperti menyekakan tangan ke wajah. Namun, tidak jelas apakah Putri Candrawathi meneteskan air mata atau tidak.
Ferdy Sambo, dengan tangan terikat, lantas memeluk dan mencium kepala istrinya dan Putri pun menyambut pelukan Sambo.
Selama beberapa detik, dia membenamkan wajah di pelukan suaminya. Tak terdengar apa yang dibicarakan pasangan suami istri itu.
Setelahnya, tampak Ferdy Sambo mengeluarkan alat komunikasi handy talkie (HT).
Diduga, Sambo memanggil tiga anak buahnya untuk membicarakan rencana pembunuhan, yakni Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf.
Ikuti berita Ferdy Sambo dan Brigadir J lainnya.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
(Kompas| Fitria Chusna Farisa)