TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Tak Hanya Suporter, Kengerian Tragedi Arema Juga Dirasa Pemain: Ikut Gotong Korban Tewas dan Trauma
Berada di lokasi yang sama, pemain Arema FC juga merasakan bagaimana kengerian tragedi Arema pada malam itu. Simak kisah selengkapnya berikut ini.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
"Kita mendoakan korban di Malang. Semoga segala amal kebaikannya diterima Allah SWT," ujar perwakilan Bonek, Husin Ghozali dalam sambutannya yang disambut pekik "Amin" para Bonek.
Koordinator Green Nord ini mengatakan sudah saatnya seluruh elemen suporter bersatu menjunjung tinggi kemanusiaan.
"Singkirkan rivalitas! Kita di sini (mendoakan Aremania) karena kita satu bangsa, satu NKRI! Salam Satu Nyali!," pekik pria yang akrab disapa Cak Cong ini.
Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono mendukung semangat arek-arek Surabaya ini.
Awi menyampaikan doa terbaik bagi para korban.
"Mari kita berdoa, semoga koban yang meninggal mendapat tempat yang paling mulia di sisi Tuhan yang Maha Kuasa"
"Keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kesabaran dan keikhlasan. Serta korban luka-luka juga segera mendapatkan kesembuhan," kata Awi.
Kemudian pembacaan doa bersama dan diisi menyanyikan lagu Indonesia Raya, Padamu Negeri, hingga Anthem Persebaya Surabaya, Song For Pride.
Suasana haru pun menyelimuti acara saat para Bonek menyanyikan lagu Sampai Jumpa.
Banyak Bonek yang menitikkan air mata saat lagu karya Endang Soekamti ini dinyanyikan.
Anthem 'Malang Tanah Kejayaan' diperdengarkan dalam doa bersama tersebut.
Bonek khidmat saat mendengar kan lagu tersebut.
"Ini sebagai penghormatan kepada para suporter (Aremania). Sebagai suporter (Persebaya), kami kesampingkan rivalitas. Rivalitas hanya 90 menit di lapangan," kata Cak Cong.
"Kepada seluruh suporter di Indonesia, mari kita panjatkan doa bersama. Ini tragedi yang tak boleh terulang kembali," katanya kembali.
Artikel Kompas.com 'Cerita Penjaga Gawang Arema FC, Gotong Tubuh Korban Tragedi Kanjuruhan'
2. Pemain Singo Edan Alami Trauma Usai Tragedi Arema Vs Persebaya
SURYAMALANG.COM, MALANG - Para pemain Arema FC alami trauma usai tragedi Arema Vs Persebaya di stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Laga Arema vs Persebaya di pertandingan Derby Jatim itu berubah menjadi tragedi kelam dunia sepak bola Tanah Air.
Sebanyak 125 orang penonton meninggal dunia, serta ratusan orang lainnya mengalami luka berat dan luka ringan.
Selain para korban dan keluarga korban yang meninggal dunia, dampak dari Tragedi Kanjuruhan itu juga dirasakan langsung oleh para pemain Arema FC.
Seperti diketahui pertandingan Arema vs Persebaya tersebut berakhir dengan skor 2-3.
Kekalahan itu lantas membuat sejumlah suporter kecewa dan sebagian masuk ke dalam lapangan setelah pertandingan berakhir. Dari situ kejadian kian memanas hingga akhirnya tragedi itu terjadi.
Kekalahan itu rupanya jadi salah satu yang membuat pemain Arema FC merasa bersalah.

Perasaan rasa bersalah para pemain itu diungkapkan oleh Laras Carissa yang merupakan istri dari pemain Arema FC, M Rafli.
Melalui akun Instagram pribadinya, Carrisa mengungkapkan bagaimana perasaan dan kondisi Rafli dan pemain Arema FC lainnya.
"Di saat semua memperdebatkan siapa yang salah, ada pemain yang diam-diam merasa bersalah. " Tulis Laras Carissa dalam instagram pribadinya
Ia menyebutkan bahwa para pemain Arema FC terngiang-ngiang dengan kekalahan dan berandai jika laga itu berhasil dimenangkan, mungkin tak akan ada korban jiwa yang berjatuhan.
"kalau saja kemarin kami menang, pasti hal ini tidak terjadi dan tidak akan ada korban jiwa," Pernyataan yang terus terulang di otak kami.

Ada para pemain yang tidak bisa tidur, tidak nafsu makan, terus terusan menangis dan tidak bisa beraktivitas karena perasaan bersalah yang menghantui."
"Menyaksikan puluhan hingga ratusan korban jiwa bergelatakan di Stadion pasti sangat traumatis, beberapa dari kamipun ikut bantu evakuasi, tetapi rasa bersalah dari kami tidak berhenti membumbui pikiran hingga perasaan hancur lebur.
Tidak ada yang mengharapkan kekalahan namun lagi dan lagi, tidak ada sepak bola seharga nyawa manusia. Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga korban tenang di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan." tulis Laras Carissa.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com