TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Kontroversi Jumlah Tembakan Gas Air Mata Dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan, Polisi Ngotot 11 Kali

The Washington Post menyebut ada 40 tembakan gas air mata, bom asap hingga flare di stadion Kanjuruhan kala tragedi, Polisi yakin hanya 11 kali

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - SURYAMALANG.COM/Luhur Pambudi/Luhur Pambudi
Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo di Mapolda Jatim (Foto Kanan) dan Suasana saat polisi mulai menembakkan gas air mata di stadion Kanjuruhan Sabtu, 1 Oktober 2022 

Ia menyimpulkan tragedi yang merenggut 131 orang ini disebabkan oleh aksi polisi yang dikombinasikan dengan buruknya manajemen stadion. 

"Ini adalah hasil langsung dari aksi polisi yang dikombinasikan dengan buruknya manajemen stadion," ujarnya. 

Baca juga: Kisah Traumatis Jurnalis Malang di Tengah Kengerian Tragedi Kanjuruhan, Tak Kuat Lihat Korban Bocah

The Washington Post juga merunut kronologi peristiwa Tragedi Stadion Kanjuruhan versi mereka yang diklaim berdasarkan hasil investigasi :

Tragedi berawal ketika wasit meniupkan peluit panjang yang menandakan pertandingan antara Arema FC vs Persebaya telah selesai pada pukul 21.39 WIB.

Lalu pukul 21.45 WIB, ratusan suporter merangsek ke arah lapangan. 

Dua menit berselang setelah pemain Arema FC dan Persebaya diamankan, pihak pengamanan menjaga pintu keluar dan memulai mendorong mundur ratusan suporter tersebut.

Hal ini menyebabkan suasana dengan cepat menjadi tidak kondusif.

Personel pengamanan mulai memaksa mundur suporter menuju ke tribun 11, 12 dan 13 dengan cara menendang dan memukul mereka dengan pentungan dan tameng.

Tindakan ini menyebabkan beberapa suporter terjatuh ketika akan memanjat pembatas besi untuk kembali ke arah tribun.

Kemudian sekitar pukul 21.50 WIB, polisi mulai menembakkan gas air mata dan granat asap. 

Menurut penonton yang berada di tribun 9 dan 10, mereka mengalami batuk dan mengeluarkan air mata setelah ditembakannya gas air mata dan granat asap.

Sementara di tribun 12 dan 13, banyak orang terkena efek dari gas air mata dan granat asap yang ditembakkan ke arah tribune.

Selain itu terdengar pula tangisan para penonton yang berada di tribun 13.

Lantas ketika gas dan asap berhembus ke arah tribun 12 dan 13, banyak penonton melompat menuju ke arah lapangan untuk keluar dari stadion. 

Kejadian ini diketahui The Washington Post dari kesaksian 10 orang yang diwawancarai.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved