TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Panpel Arema FC Lawan PSSI Soal Tragedi Stadion Kanjuruhan, Bantah Tudingan dan Minta Tak CuciTangan
Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris meminta PSSI turut bertanggungjawab atas tragedi Kanjuruhan dan Suko Sutrisno membantah soal tutup Pintu Tribune
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Panpel Arema FC lantang melawan PSSI tekait Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 131 Aremania.
Dua Panpel Arema FC yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Tragedi Kanjuruhan berani bersuara menentang federasi Sepak Bola Indonesia, PSSI.
Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris dengan lantang meminta PSSI turut bertanggungjawab atas tragedi yang menewaskan suporter sepak bola Tanah Air, dalam hal Aremania.
Baca juga: 4 Anak Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Dirawat di RSSA Malang, Ini Update Perkembangan Kondisinya
Sedangkan Security Officer Panpel Arema FC, Suko Sutrisno beranimembantah pernyataan PSSI terkait penutupan Pintu Tribune Ekonomi saat kejadian, pada 1 Oktober 2022 itu.
Suko Sutrisno, mengaku tak memerintahkan steward untuk menutup pintu.
Suko Sutrisno yang ditetapkan sebagai salah satu tersangka dalam kasus Tragedi Kanjuruhan bahkan menyatakan seluruh pintu terbuka atau tidak dikunci sejak awal pertandingan.
Pernyataan Suko ini sekaligus menyangga pernyataan-pernyataan sebelumnya yang menyebut pihak Panpel, dalam hal ini steward atau portir penjaga pintu Tribune yang diduga mengunci pintu hingga menyebabkan banyak jatuh korban jiwa.
"Saya tidak pernah menginstruksikan steward untuk menutup pintu gate," kata Suko, Senin (10/10/2022), mengutip Kompas.com.
Suko mengklaim, sebanyak 14 pintu di tribune ekonomi tidak dikunci .
Sejak awal , seluruh pintu untuk Tribune Ekonomi stadion Kanjuruhan dalam kondisi terbuka.
"Saya tidak mengada-ada atau mencari pembelaan, bisa dicek melalui CCTV," tambahnya.
Suko pun telah membagi penjagaan di setiap pintu stadion.
Pernyataan Suko ini membantah pernyataan Juru Bicara PSSI, Ahmad Riyadh yang sebelumnya menyebut alasan Pintu Tribune Ekonomi dikunci saat kejadian tragedi Kanjuruhan
Tanpa menyebut siapa sosok yang menguncinya , tapi Riyadh menyinggung pihak Panpel Arema FC.
“Jadi alasan Panpel pintu tidak dibuka pada menit ke-80 seperti yang kami anjurkan, karena ada kekhawatiran akan diserbu suporter yang dari luar. Jadi selain banyak suporter dari dalam, itu juga banyak suporter yang ada di luar. Jari alasannya demi keamanan," kata Ahmad Riyadh, Rabu (5/10/2022).