TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Panpel Arema FC Lawan PSSI Soal Tragedi Stadion Kanjuruhan, Bantah Tudingan dan Minta Tak CuciTangan

Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris meminta PSSI turut bertanggungjawab atas tragedi Kanjuruhan dan Suko Sutrisno membantah soal tutup Pintu Tribune

Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - SURYAMALANG.COM/Erwin Wicaksono /Dya Ayu
Ketum PSSI, Mochammad Iriawan memeriksa kondisi stadion Kanjuruhan dan Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris saat memberi pernyataan resmi di Kantor ARema FC 

Tapi ketika ingin keluar dari stadion, wanita itu melihat pintu 13 dari Stadion Kanjuruhan sudah dalam kondisi tertutup.

"Terus saya kembali mau keluar, pintu sudah tertutup," imbuhnya.

Dila berhasil lolos dari maut karena ia memilih menghindar dari desakan Aremania yang lain yang panik di Pintu 13 dengan cara masuk ke dalam toilet.

Tentang Pintu 13 yang sempat diketahui terbuka di menit 85 juga dibenarkan oleh Nawi, Aremania yang saat itu bersama Dila.

Nawi bahkan berani menegaskan saat ia keluar dari stadion dari Pintu 13 di menit 85, pintu itu masih dijaga petugas.

"Waktu keluar Pintu 13 kondisi terbuka, masih ada polisi, masih ada tentara, portir juga masih ada. Tapi anehnya setelah saya masuk lagi pintu itu sudah terkunci, digembok, gemboknya itu segini (menggambarkan ukuran gembok dengan tangannya)," ungkap Nawi.

Ia memastikan saat kondisi panik malam itu pintu 13 sudah terkunci rapat tak ada bagian yang terbuka.

Untuk menyelamatkan diri dan menyelamatkan para Aremania yang terhimpit di tangga Pintu 13, Nawi bersama 3 rekannya berusaha menjebol tembok ventilasi dari bahan roster di samping Pintu.

"Yang jebol (roster) di Pintu 13 itu saya , saya sama 3 orang teman saya yang jebol itu," paparnya.

 

>>> Ikuti updatenya di Google News SURYAMALANG .COM

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved