TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Panpel Arema FC Lawan PSSI Soal Tragedi Stadion Kanjuruhan, Bantah Tudingan dan Minta Tak CuciTangan
Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris meminta PSSI turut bertanggungjawab atas tragedi Kanjuruhan dan Suko Sutrisno membantah soal tutup Pintu Tribune
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Dyan Rekohadi
“Secara moral saya tanggung jawab, saya sportif, ini kesalahan saya karena sebagai Panpel tidak bisa menyelamatkan dan melindungi suporter. Saya di sanksi seumur hidup tidak masalah. Saya ikhlas karena risiko sosial yang harus saya tanggung. Tapi perlu diketahui, verifikasi dari PSSI tolong juga dipertanyakan hingga pertandingan itu bisa berjalan. Apa sih yang menjadi tugas kita masing-masing,” jelasnya.
Seperti diketahui, abdul Haris dan Suko bukan hanya ditetapkan sebagai tersangka, tapi keduanya juga telah dijatuhi hukuman oleh PSSI.
Komdis PSSI telah menjatuhkan hukuman seumur hidup pada Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris dan Koordinator Security Officer Suko Sutrisno, dilarang beraktivitas di lingkungan sepak bola.
Aremania Saksi Pintu 13 Terbuka di Menit 85
Pernyataan Panpel Arema FC yang menyebut pintu 13 atau gate 13 Tribune Ekonomi stadion Kanjuruhan dalam kondisi terbuka sebelum pertandingan berakhir bukanlah isapan jempol.
Tapi kondisi Pintu 13 terkunci di saat penonton panik setelah ada tembakan gas air mata juga merupakan Fakta sebenarnya.
SURYAMALANG.COM sempat mewawancarai Aremania, korban selamat Tragedi Stadion Kanjuruhan yang mengetahui jika Pintu 13 Tribune Ekonomi Selatan dalam kondisi terbuka di menit 85 dan tertutup pasca penembakan gas air mata.

Dalam wawancara dengan SURYAMALANG.COM, Aremania Curva Sud dengan tegas menyatakan Pintu 13 terbuka di menit 85 pertandingan.
Itu artinya Pintu 13 diketahui dalam kondisi terbuka saat 5 menit sebelum pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya berakhir.
Aremanita dan Aremania Curva Sud yang jadi saksi mengetahui Pintu 13 stadion Kanjuruhan terbuka di menit 85, tapi justru jadi terkunci di saat pertandingan usai dan terjadi kepanikan saat gas air mata ditembakkan (SURYAMALANG.COM/Rizal Fanani)
Sementara kerusuhan dan tragedi maut terjadi beberapa saat setelah laga usai.
Dila, Aremanita yang diwawancarai SURYAMALANG.COM mengatakan pintu 13 sempat terbuka saat pertandingan antara Arema FC vs Persebaya memasuki menit ke-85.
Aremanita itu meyakinkan Pintu 13 benar terbuka karena ia sempat keluar dari stadion di menit 85 pertandingan, sebelum kemudian masuk kembali dari pintu yang sama.
"Saya sempat keluar dan bisa masuk lagi dari Pintu 13, saat itu kondisinya masih stabil , saya masuk lagi soalnya denger katanya ada tembakan gas air mata," ujarDila ketika diwawancarai Suryamalang.com, Selasa (4/10/2022) malam.
Aremanita berhijab hitam itu mengisahkan ia bisa masuk dan naik ke tribune Ekonomi lagi sampai akhirnya ia berusaha ke luar lagi dari pintu yang sama karena kena paparan gas air mata.